"I Ulang Ulang Guguh"
Diceritakan I Gusti Ngurah Pacung sudah membulatkan tekadnya akan pergi ke Majapahit namun di tengah perjalanan di pesisir pantai Lebih, beliau dicegat oleh Sang Hyang Parama Wisesa/ Ida Bhatara Kala serta menganugrahi siung/taringnya sebelah kiri sebagai senjata sakti yang bernama I Ulang-Ulang Guguh. Kemudian I Gusti Ngurah Pacung berjumpa dengan I Gusti Ngurah Jelantik, tepatnya di sebelah utara Bedahulu, I Gusti Ngurah Pacung berpapasan dengan I Gusti Ngurah Jelantik yang merupakan penguasa daerah Blahbatuh. Bersama dengan pasukannya beliau memerintahkan agar I Gusti Ngurah Pacung minggir, tetapi I Gusti Ngurah Pacung tidak mau minggir dan bersikukuh tegas untuk tetap pada jalannya yang dilanjutkan dengan terjadinya peperangan yang tidak bisa dihindari yaitu antara I Gusti Ngurah Pacung dan I Gusti Ngurah Jelantik sehingga pada akhirnya I Gusti Ngurah Pacung mengeluarkan senjata yang diberikan oleh Ida Bhatara Kala yaitu I Ulang-Ulang Guguh yang mencerminkan keteguhan kekuatan yang tak kenal takut dan pantang mundur bila berhadapan dengan musuh. Sehingga membuat peperangan berakhir namun tidak ada yang mati baik dari I Gusti Ngurah Pacung dan I Gusti Ngurah Jelantik.
Untuk menggambarkan situasi perang antara I Gusti Ngurah Pacung dan I Gusti Ngurah Jelantik, penata memakai pola gegilakan baleganjur, benturan nada, suara, bunyi yang diolah secara sadar dan sederhana yang menimbulkan kebaruan dalam garapan yang mencerminkan kekuatan I Ulang - Ulang Guguh.
Penata Tabuh
Ni Putu Citra Aprilia Cahyani
No Undi 09
KUNDI MANIK GANGGA
#LombaBalaganjurVirtualGitaWidyaKencana2021
Негізгі бет 09. I Ulang Ulang Guguh || Sekaa Balaganjur Kundi Manik Gangga
Пікірлер: 113