#history #kampungnelayan #muaraangke
Kawasan Muara Angke telah menjadi salah satu sentra industri perikanan yang cukup besar dan menjadi penopang kebutuhan ikan di wilayah Jabodetabek dan kegiatan ekspor serta telah menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara yang dapat didarati kapal dengan bobot sampai diatas 100 GT. Kawasan ini memiliki beberapa zona/ areal sebagai Key Points Existing/ Titik penting yang ada, yaitu : Dermaga, kolam pelabuhan dan break water, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Pasar Ikan, Pengolahan Hasil Perikanan Tradisianal (PHPT), Industri Perikanan : Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan Cold Storage, Perumahan nelayan, dan Docking Kapal Ikan.
Tapi tahukah kalian, kawasan yang terletak di delta Muara Angke, yang secara administratif termasuk kawasan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara., dengan luas lahan saat ini sebesar + 64 Ha, mempunyai sejarah yang menarik diawal perkembangannya.
Asal usul kata Muara Angke juga banyak ragamnya. Menurut Sejarawan Betawi Alwi Shahab, kata “Angke”berasal dari bahasa Hokkian yakni “ang” yang berarti merah dan “ke” yang berarti sungai atau kali.
Ini terkait denfan kejadian pembantaian 100.000 orang Tionghoa oleh Belanda di wilayah Glodok tahun 1740, Saat itu warna air kali Angke yang jernih berubah menjadi merah bercampur darah.
Негізгі бет ASAL USUL KAMPUNG NELAYAN MUARA ANGKE
Пікірлер: 16