Injil menurut Lukas, pada video yang pertama, kita menulusuri penjelasan Lukas mengenai Yohanas membaptis dan Yesus sebagai pengenapan kisah Israel dan janji Tuhan pada kita perjanjian lama. Di situ kita melihat Yesus memperkenalkan misinya dan membawa keberbaik kerajaan Allah bagi orang-orang miskin di tengah-tengah Israel, orang-orang yang memiliki status sosial rendah dan juga orang-orang yang terbuang. Dan Yesus mengajarkan bahwa kerajaannya adalah membalikkan keadaan, pembalikkan dari semua nilai sosial kita. Bagian ini mencapai puncaknya ketika Lukas menunjukkan kepada kita bagaimana Yesus menjadi musa yang baru, yang membawa pembebasan baru melalui kematiannya di Yersalem. Jadi sekarang kita masuk pada bagian yang besar di tengah kitab ini, di mana Yesus memimpin Israel yang baru di bentuk ini, dalam perjalanan ke Yersalem. Bagian ini utamanya berisi pengajaran dan perumpamaan Yesus yang diberikan kepada beragam orang yang ditemuinya di sepanjang perjalanan mereka, terutama kepada kelompok murid-muridnya yang semakin bertambah. Dengan cara inilah, Lukas menggambarkan bahwa mengikut Yesus adalah sebuah perjalanan, di mana kita belajar seiring kita menjalani kehidupan ini. Jadi pertama-tama, Yesus mengundang para murid ke dalam misinya dengan mengutus mereka secara bergelombang mendauluinya, memberitakan kerajaan Allah. Jadi menjadi murid sejak dari awal berarti berpartisipasi dalam misi kerajaan Yesus dengan menjadikan misi ini milik kita sendiri. Ketika murid-murid Yesus kembali, Yesus lalu mulai mengajarkan beragam pengajaran mengenai doa, mengenai mempercayai pemeliharaan Tuhan. Pada pasal-pasal di kitab Lukas inilah, Yesus lebih banyak berbicara tentang uang, harta kepunyaan, dan kemuraan hati dibandingkan tempat lainnya tentang pengajaran ini. Jika mengikut Yesus seperti dalam sebuah perjalanan, maka hendaknya kita menghasilkan mentalitas sederhana ini, menciptakan kebebasan dari harta yang membawa kita kepada kemuraan hati yang radikal. Tema kunci lainnya dari pasal-pasal ini adalah, kelanjutan misi Yesus untuk orang-orang miskin. Jadi seiring perjalanannya, dia terus membentuk Israel barunya dan bertemu dengan mereka yang sakit atau yang buta. Dia bertemu dengan orang-orang Samaria yang merupakan musuh bebuyutan orang Yahudi, dan juga Sakeus yang terkenal itu, yaitu seorang Yahudi tapi merupakan kepala pemumicu Kairomawi. Semua orang yang terbuang dari masyarakat ini bertemu Yesus, dan mereka diubahkan melalui perjumpaan dengan Yesus. Dengan demikian, mereka bergabung dalam komunitas kerajaannya, yang Yesus gambarkan sebagai pesta perjambuan besar. Dia hadir untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Oleh sebab itu, dia bersuka cita ketika orang-orang menemukan belas kasihan Tuhan. Akan tetapi tidak semua orang yang berada di dalam pesta bergembira. Lukas menyertakan beberapa kisah Yesus dalam perjambuan makan dengan para pemimpin Israel. Dan ini menjadi perdebatan yang panas, di mana Yesus menentang kesombongan dan kemunafikan mereka. Dan pesta-pesta perjambuan yang bertolak belakang ini, tergambar pada perumpamaan Yesus yang paling berkesan, yaitu tentang anak yang hilang. Jadi ada seorang bapak yang mempunyai dua anak laki-laki, yang satunya dengan bodoh pergi dari rumah dan memboroskan warisanya. Namun akhirnya dia kembali, mertobat, dan bapaknya mengampuni dia dan mengadakan pesta yang besar untuk merayakan. Anakku telah hilang, tapi sekarang telah ditemukan lagi. Akan tetapi anak yang sulung, yang tidak pernah meninggalkan bapaknya, marah dan sakit hati terhadap kemurahan bapaknya kepada anak yang tidak layak itu. Pada perumpamaan ini, Yesus sedang menjelaskan keseluruhan misi kerajaannya kepada para pemimpin ini. Bagiannya adalah menyatakan penyambutan suka cita Allah bagi semua jenis orang yang masuk dalam keluarganya. Satu-satunya syarat adalah kerendahan hati dan pertobatan. Hal inilah yang menyoroti tragedi para pemimpin Israel yang menolak Yesus dan komunitas kerajaan terbaliknya. Dan pertentangan terhadap Yesus pun semakin meluap, dan dia akhirnya tiba di Yerusalem untuk perayaan Paskah. Ketika mendekati kota itu, dia menangis pilu. Para muridnya mengeluhulukan dia sebagai Raja Mesianis. Namun para pemimpin Israel justru mencelah dia. Dan dia tahu bahwa penolakan mereka terhadap kerajaan damai darinya akan membawa Israel kepada jalan perlawanan dan pemberotatan terhadap Kekaisaran Remawi. Hal itu akan membawa keruntuhan kota. Kehancuran Yerusalemlah yang diperankan Yesus secara simbolis.
Baca selengkapnya di website saya...
Deskripsi kitab ini dapat anda lihat di www.adrianussusendi.com/p/alk....
Негізгі бет Beragama harus pintar, ringkasan injil Lukas bagian 2
Пікірлер