ini adalah pengalaman pertama kali mendonorkan darah setelah pada tahun 2017 saya mendapatkan suplai 2 kantong darah setelah operasi patah tulang paha kanan. waktu itu saya membutuhkan 2 kantong darah karena ketika operasi, paha saya dibedah dan saya kehilangan banyak darah. semenjak saat itu, saya merasa hutang budi kepada orang yang sudah mendonorkan darahnya kepada saya dan saya merasa saya harus membalas hutang budi tersebut dalam bentuk saya mendonorkan darah saya.
akan tetapi, keinginan untuk membalas budi tersebut kalah dengan rasa takut saya terhadap besarnya ukuran jarum yang ditusukkan ke siku lengan kanan atau kiri. yap, saya takut jarum. entah jarum infus, karena saya pernah diinfus 3x, maupun jarum suntik, terakhir disuntik saat vaksin covid dosis 2 pada November 2021.
karena ketakutan saya terhadap jarum donor yang rasanya menyakitkan tersebut, akhirnya saya mengurungkan niat saya untuk balas budi. sampai akhirnya, pada 25 Juni 2024, MTA Karangpandan menjadi tuan rumah donor darah di salah satu korwil di Karanganyar. pada malam harinya, yakin 24 Juni malam, ayah saya menginstruksikan kepada saya untuk mengikuti donor, tapi ibu saya mengatakan bahwa saya terlalu kurus untuk donor. tapi batas minimal berat badan untuk donor itu 45kg sedangkan berat badan saya adalah 51kg.
pada pagi harinya di lokasi, saya kembali mengurungkan niat saya untuk donor. tapi, sekitar pukul 11 siang, semua teman saya meledek saya untuk donor, termasuk Najib. akhirnya saya nekat donor untuk membalas budi orang yang sudah mendonorkan darahnya pada tahun 2017 silam.
pertama, mengisi formulir
kedua, verifikasi formulir dan ditanya kartu donor lalu saya bilang saya baru pertama kali donor
ketiga, menuju dokter untuk tes golongan darah, tensi, dll. tes darahnya ditusuk jarum kecil di jari, kukira rasanya sakit, ternyata tidak terasa sama sekali.
keempat, puncak acara, yaitu donor. pertama ditusuk lengan kiri karena pertimbangan saya kenapa pilih lengan kiri adalah karena lengan kiri tidak digunakan untuk beraktivitas berat seperti mengangkat benda atau yang lain. lalu tibalah saat lengan saya mau ditusuk, saya diminta tarik nafas, lalu memejamkan mata, dan menahan sakit sekuat-kuatnya. lalu perawatnya bilang kalau darah saya tidak lancar mengalirnya karena kurang minum. padahal saya sering minum air putih, tapi paginya saat sarapan di majelis saya minum teh sih. lalu saya dinasehati agar sehari sebelum donor jangan minum teh atau kopi karena dapat menghambat laju darah. padahal menurut saya hal itu karena saya begadang nonton EURO hehe. karena tidak lancar, saya diminta menggenggam sarung tangan lateks sambil diremas-remas tapi ternyata tidak work. lalu perawatnya bilang jarumnya harus pindah lengan kanan. (haduh, padahal yang paling saya takutkan dari donor adalah dicoblos jarumnya, tapi kenapa malah hal yang paling saya takutkan adalah hal yang harus saya dapatkan 2 kali? tapi tidak apa-apa, yang penting misi balas budi selesai). akhirnya saya pindah bed yang posisinya untuk lengan kanan dan saya direkam oleh Rama. saat dicoblos, sama seperti tadi, saya diminta tarik napas dalam, memejamkan mata, dan menahan sakit. lalu jarum sudah masuk di lengan kanan. karena tidak lancar lagi peredaran darahnya, saya diminta untuk meremas bola karet merah dengan tujuan agar peredaran darah saya lancar. setelah beberapa menit, akhirnya selesai dan aku bertanya "yang diambil berapa liter mbak?", dijawab "350ml", lalu saya diminta kembali ke meja administrasi untuk ambil kartu donor.
oiya, saat pindah dari lengan kiri ke lengan kanan tadi kan otomatis harus pindah bed, nah setelah pindah bed itu, perawatnya tanya "ini kamu tegang banget lho, jangan tegang, lemes aja biar darahnya ngalir. ini kamu (donor) disuruh atau keinginanmu sendiri?" aku jawab "dua duanya sih mbak, saya sendiri juga pengen tapi takut, trus disuruh temen juga, disuruh bapak juga"
kelima, ambil kartu donor dengan kedua tangan ditekuk habis dicoblos.
selesai. misi balas budi has been completed. rasa bahagia itu muncul dengan alaminya.
Негізгі бет Музыка Blood for Mercy
Пікірлер