Trimah kasih penjelas. Menamba. Kekuatan iman amin
@KatoliksitasOk
2 ай бұрын
Sama² sahabat🙏
@merrymerry3834
3 ай бұрын
AMIN. SEMOGA ROH KUDUS TERUS MENUNTUN BAPA AGAR TERUS MEMBIBIMBING KAMI AGAR KAMI LEBIH MENGERTI..
@KatoliksitasOk
3 ай бұрын
Amin
@eliesabethkarni1717
3 ай бұрын
☦️🌹🍷🔥🤍💙💜💟🐷🍀🌾⛪🌧⛈️💧💦🌊🐳🔹❄🔷🧊🔵AMEN Terimakasih penjelasannya selama ini masih meraba-raba seperti orang buta penjelasan ini sangat bermanfaat bagi perkembangan iman umat katholik.
@KatoliksitasOk
3 ай бұрын
Sama² sdri. Tuhan mmberkati ⛪
@HadrianusSehadus
3 ай бұрын
Bangga menjadi Katolik
@KatoliksitasOk
3 ай бұрын
Amin
@MarcelinoNarek
3 ай бұрын
Sukses selalu kae
@KatoliksitasOk
3 ай бұрын
Mksh Ade pater. Sukses selalu di tanah misi🤝
@pauluslus8418
3 ай бұрын
Di protestan semua jadi penafsir bebas sehingga melahirkan kelompok yg terpecah belah lalu ngaku ngaku bimbingan rohkudus, lalu rohkudus berpihak pada denominasi yg mana Gereja Katolik melalui bimbingan magisterium Kitab Suci sendiri mengatakan bahwa Kitab Suci memerlukan pihak yang mempunyai otoritas untuk menginterpretasikannya Rasul Petrus mengatakan bahwa ada hal-hal di dalam Kitab Suci yang memang sulit untuk dicerna (lih. Kis 8:30-31; 2 Pet 1:20-21; 2 Pet 3:15-16), dan ketidakhati-hatian dalam penafsiran akan mendatangkan kesalahan yang fatal. Berapa banyak kita mendengar dari agama lain, yang menggunakan Kitab Suci untuk menyanggah kebenaran iman Kristen, seperti tentang ajaran Tritunggal Maha Kudus, ataupun bahwa Yesus adalah sungguh- sungguh Tuhan. . Kristus memberikan otoritas kepada Gereja yang dimulai dari para rasul-Nya untuk mengajar dalam nama-Nya. Gereja akan bertahan sampai pada akhir jaman, dan Kristus oleh kuasa Roh Kudus akan menjaganya dari kesesatan (lih. Mat 16:18; 18:18; 28:19-20; Luk 10:16; Yoh 14:16). Karena itu, Kristus memberikan kuasa wewenang mengajar kepada Magisterium Gereja yang terdiri dari para rasul dan para penerusnya. Magisterium/ Wewenang mengajar ini hanya ada untuk melayani Sabda Allah, sehingga ia tidak berada di atas Kitab Suci maupun Tradisi Suci, namun melayani keduanya. Prinsip fungsi Magisterium ini hanya seperti wasit dalam pertandingan sepak bola: ia tidak mengatasi peraturan, namun hanya menjaga agar peraturan dijalankan semestinya. Hal yang sama ditegaskan oleh Paus Benediktus XVI dalam pengajaran Apostoliknya, Verbum Domini. Paus menegaskan bahwa apa yang tertulis di dalam Kitab Suci bukanlah sesuatu yang dapat diinterpretasikan oleh masing-masing individu dengan bebas tanpa melihat apa yang menjadi pandangan Gereja. Karena Sabda Allah yang bersumber pada Roh Kudus diberikan kepada Gereja. Oleh Roh Kudus menjadi jiwa dari Gereja, Gereja menentukan buku-buku yang masuk ke dalam kanon Kitab Suci. Dengan demikian, Gereja mempunyai otoritas untuk menginterpretasikan Kitab Suci sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan oleh Roh Kudus. ((lih. Verbum Domini, 29-30)) Hal yang sama juga ditegaskan oleh St. Agustinus yang mengatakan “I would not believe the Gospel, had not the authority of the Catholic Church led me to do so” (((Against the Letter of Mani Called ‘The Foundation’ 5: Di protestan semua jadi penafsir bebas..
Пікірлер: 30