Candi Penampihan berada di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Candi ini berada di tengah area perkebunan teh yang berada di lereng tenggara Gunung Wilis. Candi milik Balai Pelestarian Kebudayaan ( BPK ) Wilayah XI Prop Jawa Timur dengan No. Aset 28 ini berdiri diatas lahan seluas 2.050,88 m². Pada tahun 2019 Candi ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Bupati Tulungagung dengan SK Nomor 188.45/96/013/2019.
Candi Penampihan merupakan sebuah kompleks percandian dengan bentuk berundak atau berteras, yang terdiri dari tiga teras. Pada teras pertama terdapat bangunan berbentuk lonjong yang terdiri dari 10 lapis susunan batu bata. Diatas bangunan ini terdapat prasasti yang bertuliskan huruf Jawa Kuna berangka tahun 820 Saka / 898 M. Selain itu juga terdapat koleksi lepas berupa arca, batu tegak dan batu bulat. Pada teras kedua tidak dijumpai bangunan maupun koleksi lepas selain tangga naik menuju teras ketiga. Sedangkan pada teras ketiga terdapat candi induk yang menggambarkan seekor kura-kura menghadap ke barat yang menopang gunung yang dililit oleh ular. Bila dihubungkan dengan penggambaran kura-kura yang melandasi bangunan utama, maka dapat disimpulkan bahwa sifat keagamaan Candi Penampihan adalah agama Hindu. Seperti diketahui dari mitologi Hindu, bahwa kura-kura adalah salah satu awatara penjelmaan Wisnu.
Disebelah kanan candi induk terdapat reruntuhan bangunan yang hanya menyisakan bagian dasarnya saja. Di depan candi induk terdapat 2 buah candi perwara yang memiliki relief berupa dua ekor gajah dan seekor kerbau menarik bajak yang dikendalikan oleh seorang laki-laki dan relief lainnya berupa burung garuda dan kancil.
Candi ini terbuat dari batu bata dan batu andesit serta berorientasi barat - timur atau mengarah ke puncak Gunung Wilis. Terdapat dua jenis prasasti yang berhubungan dengan candi Penampihan yaitu prasasti berbahan batu andesit dan prasasti berbahan lempengan tembaga. Prasasti berbahan batu andesit berbentuk persegi dikeluarkan pada tahun 820 saka / 898 M oleh Raja Balitung yang merupakan Raja Medang ( Mataram Kuno ). Prasasti ini berisikan tentang penganugerahan tanah perdikan. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa sejak tahun 898 M daerah Penampihan telah memiliki struktur tata pemerintahan meski lingkup kecil. Sedangkan prasasti yang terbuat dari lempengan tembaga atau dikenal pula sebagai prasasti Sarwadharma dikeluarkan pada tahun 1191 Saka / 1269 M. Didalam prasasti ini disebutkan tentang pembagian kasta dalam kelompok - kelompok masyarakat. Selain itu dari prasasti tersebut diketahui bahwa kompleks kekunaan Penampihan berhubungan dengan tokoh Kertanegara. Diceritakan pula bahwa Kertanegara mengubah upacara keagamaan serta segala upacara agama yang mati dihidupkan kembali. Hal ini dikaitkan dengan ajaran Tantrayana yang dianut oleh Kertanegara.
Candi Penampihan juga sering disebut sebagai Candi Asmarabangun yang dikaitkan dengan cerita rakyat. Dimana diceritakan bahwa pembangunan candi ini dikaitkan dengan seorang tokoh yang tengah dilanda asmara.
Kegiatan pelestarian yang pernah dilakukan di Candi Penampihan berupa kegiatan inventarisasi dan registrasi pada tahun 1996, Penetapan cagar budaya pada tahun 2010 dan penempatan juru pelihara.
#candi #candipenampihan #candiditulungagung #tulungagung #tulungagungviral #tulungagungkekinian
Негізгі бет CANDI PENAMPIHAN || Bukti Nyata Adanya Peradaban di Puncak Tulungagung Ribuan Tahun Silam
Пікірлер: 14