Ikhlas adalah suatu kondisi hati yang tulus dan murni dalam menjalankan ibadah atau amal perbuatan hanya karena Allah SWT, tanpa mengharapkan balasan apapun selain ridho-Nya.
Beberapa definisi ikhlas menurut para ulama:
Ibnul Qayyim: "Ikhlas adalah membersihkan amal dari segala noda."
Al-Harawi: "Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah."
Sahl ibn Abdullah: "Ikhlas adalah menjadikan seluruh gerak dan diam hanya untuk Allah SWT."
Contoh-contoh perilaku ikhlas:
Beribadah: Sholat, puasa, zakat, dan haji dilakukan semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dilihat orang atau mendapatkan pujian.
Beramal: Memberi sedekah, membantu orang lain, dan melakukan kebaikan lainnya tanpa mengharapkan imbalan duniawi.
Bersabar: Menerima cobaan dan ujian dengan sabar, karena yakin bahwa semua itu datang dari Allah.
Bersyukur: Mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, baik besar maupun kecil.
Bertawakkal: Berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam segala urusan.
Tidak Ikhlas dalam Islam
Tidak ikhlas adalah kondisi hati yang tercampuri dengan tujuan selain mencari ridho Allah, seperti ingin dipuji, terkenal, atau mendapatkan keuntungan duniawi.
Contoh-contoh perilaku tidak ikhlas:
Riya: Melakukan amal perbuatan dengan tujuan ingin dilihat dan dipuji oleh orang lain.
Sombong: Merasa lebih baik dari orang lain dan meremehkan mereka.
Ujub: Bangga dengan amal perbuatan sendiri dan merasa dirinya lebih baik dari orang lain.
Hasad: Dengki terhadap keberhasilan orang lain.
Riya' al-qaul: Berpamer dengan amal perbuatan yang dilakukan.
Pentingnya ikhlas:
Ikhlas adalah kunci diterimanya amal perbuatan oleh Allah SWT. Dengan ikhlas, nilai ibadah dan amal kita akan semakin sempurna dan kita akan mendapatkan pahala yang besar. Sebaliknya, jika amal kita tercampuri dengan riya atau tujuan duniawi lainnya, maka nilai ibadah kita akan berkurang bahkan bisa menjadi sia-sia.
Ciri-Ciri Orang yang Ikhlas
Mengutamakan Ridha Allah:
Tidak terpengaruh pandangan manusia: Orang yang ikhlas tidak terlalu memikirkan penilaian orang lain terhadap amalnya.
Tidak mencari pujian: Mereka tidak berharap pada pujian atau sanjungan atas perbuatan baiknya.
Hanya mengharapkan balasan dari Allah: Semua yang dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
Menyembunyikan Amal Kebaikan:
Tidak suka pamer: Mereka tidak ingin diketahui orang lain tentang kebaikan yang telah dilakukan.
Merasa malu jika perbuatan baiknya diketahui: Mereka merasa lebih nyaman jika kebaikannya hanya diketahui oleh Allah SWT.
Menerima Cobaan dengan Sabar:
Tidak mengeluh: Mereka menerima segala cobaan dengan lapang dada.
Melihat cobaan sebagai ujian dari Allah: Mereka yakin bahwa setiap cobaan pasti ada hikmahnya.
Mengucap Syukur atas Nikmat:
Mensyukuri segala nikmat: Baik nikmat yang besar maupun kecil.
Tidak sombong dengan nikmat yang dimiliki: Mereka sadar bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT.
Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain:
Menerima kekurangan diri: Mereka sadar bahwa setiap orang memiliki kekurangan.
Menghargai kelebihan orang lain: Mereka tidak merasa iri atau dengki dengan keberhasilan orang lain.
Istiqomah dalam Beramal:
Konsisten dalam berbuat baik: Mereka tidak mudah putus asa dalam beramal.
Terus berusaha memperbaiki diri: Mereka selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.
Melupakan Amal Kebaikan:
Tidak mengingat-ngingat amal baik yang telah dilakukan: Mereka lebih fokus pada amal kebaikan yang akan datang.
Tidak merasa bangga dengan amal yang telah dilakukan: Mereka merasa bahwa amalnya masih jauh dari sempurna.
Mengapa Ikhlas Itu Penting?
Ikhlas merupakan kunci diterimanya amal perbuatan oleh Allah SWT. Dengan ikhlas, nilai ibadah dan amal kita akan semakin sempurna dan kita akan mendapatkan pahala yang besar. Sebaliknya, jika amal kita tercampuri dengan riya atau tujuan duniawi lainnya, maka nilai ibadah kita akan berkurang bahkan bisa menjadi sia-sia.
Intinya, orang yang ikhlas adalah orang yang tulus dalam beribadah dan beramal, hanya mengharapkan ridho Allah SWT, dan tidak mencari pujian atau keuntungan duniawi.
Demikian dan mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kita semua serta mendapatkan ridhoNYA, Allah SWT. Aamiin.
#ikhlas #kajianislam #tauhid #motivasi #selfreminder #aagym #abdullahgymnastiar
Негізгі бет Ciri-ciri Ikhlas dan Tidak Ikhlas, Apa saja ?
Пікірлер