Kuncen Citarum menjelaskan tentang khasiat 7 mata air yang ada di Situ Cisanti dan tentang jejak petilasan Prabu SIliwangi dan Dipati Ukur dan yang lainnya.Siapa Dipati Ukur bisa dibaca lengkap dibawah ini.
Sejarah Silsilah Dipati Ukur
Wangsanata (yang kemudian bernama Dipati Ukur) berasal dari Kerajaan Jambu Karang berlokasi di Purbolinggo, Banyumas Jawa Tengah. Ia keturunan Sunan Jambu Karang yang waktu itu masih beragama Budha . Suatu ketika, di Jambu Karang datang seorang Arab yang bernama Abdurakhman alQadri. Ia menyebarkan agama Islam di kalangan rakyat. Kiprahnya tersebut mendapat tantangan dari Sunan Jambu Karang. Beberapa waktu, Abdurakhman dapat mengislamkan Sunan Jambu Karang.
Sebagai ungkapan rasa terima kasih, Abdurakhman dijodohkan dengan putri Sunan dan menggantikan kedudukan Sunan Jambu Karang sebagai raja. Selama Abdurakhman menggantikan posisi Sunan, ia mengganti namanya menjadi Pangeran Atas Angin. Pernikahan antara Pangeran Atas Angin dengan putri Sunan Jambu Karang melahirkan putra bernama Cahya Luhur yang nantinya menggantikan ayahnya bertahta di Jambu Karang. Putra Cahya Luhur bernama Adipati Cahyana.
Pada saat itulah Jambu Karang ditundukkan oleh Mataram di bawah kepemimpinan Sutawijaya. Putra Adipati Cahyana yang bernama Wangsanata oleh Mataram disingkirkan ke Tatar Ukur yang diperintah oleh Adipati Ukur Agung. Adipati Ukur Agung adalah kepala daerah Ukur pertama yang mengakui kekuasaan Mataram. Sesampai di Tatar Ukur, pemuda Wangsanata diasuh oleh Adipati Ukur Agung.
Setelah dewasa ia dijodohkan dengan Nyai Gedeng Ukur. Atas persetujuan Mataram, Wangsanata menggantikan kedudukan Adipati Agung sebagai penguasa di Tatar Ukur. Sejak itulah, Wangsanata lebih dikenal dengan nama Dipati Ukur.
#citarum_harum
#petilasan_dipati_ukur
#khasiat_tujuh_mata_air_citarum
Негізгі бет CITARUM DIPATI UKUR
Пікірлер: 92