kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit. Seperti dalam firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran : 185).
Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapan-Nya. Siapapun yang ditakdirkan mati pasti akan mati meski tanpa sebab, dan siapapun yang dikehendaki tetap hidup pasti akan hidup.Dan sebab apapun yang datang menghampiri tidak akan membahayakan yang bersangkutan sebelum ajalnya tiba karena Allah Ta’ala telah menetapkan dan menakdirkannya hingga batas waktu yang telah ditentukan. Tidak ada satupun umat yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati). Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.” (Lihat Majmu’ fatawa wa Rasa-il Ibnu Utsaimin, 8/474).
Berdasarkan hadits riwayat Ahmad, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Mati mendadak suatu kesenangan bagi seorang mukmin dan penyesalan bagi orang durhaka." Hadist tentang kematian bisa datang kapan saja tanpa diduga ini mengartikan seorang mukmin sudah mempunyai bekal dan persiapan dalam menghadapi maut setiap saat, sedangkan orang durhaka tidak.
Berbekallah dan sungguh sebaik-baik bekal taqwa, semoga kita semua menjadi orang-orang pilihan Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menginjakan kaki di Surga-Nya. Perbaiki diri dan perbanyak amalan-amalan maka kelak kita akan selaLu dijalan Allah Subhanahu wa ta'ala. Sebaik-baik bekal untuk perjalanan ke akhirat adalah takwa, yang berarti “menjadikan pelindung antara diri seorang hamba dengan siksaan dan kemurkaan Allah yang dikhawatirkan akan menimpanya, yaitu (dengan) melakukan ketaatan dan menjauhi perbuatan maksiat kepada-Nya.” (Ucapan Imam Ibnu Rajab dalam kitab Jaami’ul ‘Uluumi Wal Hikam (hal. 196))
Maka balasan akhir yang baik hanyalah Allah peruntukkan bagi orang-orang yang bertakwa dan membekali dirinya dengan ketaatan kepada-Nya, serta menjauhi perbuatan yang menyimpang dari agama-Nya. Balasan akhir yang baik (yaitu Surga) bagi orang-orang yang bertakwa.
Dalam video ini, ustadz Khalid Basalamah memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh agar kita selalu ingat dengan kematian. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan kita akan pentingnya mempersiapkan bekal menuju kematian yang akan menimpa kita semua.
#kematian #ustadzkhalidbasalamah #feedunia
SUBSCRIBE 👉🏻 youtube.com/@F...
Dapatkan konten islami terbaru dari Feedunia di sosial media lainnya :
🔴 Instagram : www.instagram....
🔵 Facebook : www.facebook.c...
Негізгі бет DENGARKAN Ini agar Selalu Ingat KEMATIAN | Ustadz Khalid Basalamah
Пікірлер: 2