2⃣ MAKLUMAT BERSAMA Kami Ulama-ulama seluruh Atjeh, Pengurus2 Agama, Hakim2 Agama dan Pemimpin2 Sekolah Islam Keresidenan Atjeh, dalam Konperensi Djabatan Agama Keresidenan Atjeh jang berlangsung mulai tgl. 20-24 Maret 1948 di Kutaradja. MEMPERHATIKAN Bahwa hal-hal jang tersebut di bawah ini jaitu : 1. Kenduri kematian ( kenduri pada hari kematian, kenduri djirat, kenduri seperti senudjoh dan sebagainya). 2. Kenduri Maulid seperti jang ma'ruf dan banyak dikerdjakan dizaman jang lampau. 3. Kenduri pada perkuburan (seperti pada perkuburan Tgk. Di Andjong, Potjut Samalanga, Potjut di Barat dan sebagainja, kenduri ditepi Laut, dibawah djurung di bawah pohon2 jang besar dihutan dan sebagainya), jang menurut anggapan penduduk untuk melepaskan nazar dan tulak bala. 4. Memberi sedekah pada hari kematian (sedekah waktu majat diturunkan dari rumah, setelah sembahjang djenadjah, pada perkuburan dan sebagainya).
@ariendynbj1819
4 күн бұрын
Ahlussunnah wal jamaah = umat Islam yg beragama berdasarkan petunjuk dalil syariat dari Quran dan Hadits serta berlandaskan contoh ajaran amaliah dari sunnah Nabi dan sunnah para sahabat menurut pamahaman para ulama Salaf yg shalih. Bukan mereka yg menggemari amaliah bid'ah dgn embel² hasanah. Bid'ah= perkara baru dlm agama yg dibuat2 tanpa ada petunjuk dalil maupun contoh ajaran syariat dari Nabi dan sahabat serta berketegori sesat. Hasanah = baik. Jika digabungkan maka pengertian bid'ah adalah perkara baru dlm agama yg dibuat2 tanpa ada petunjuk dalil maupun contoh ajaran syariat dari Nabi dan sahabat yg berkategori sesat namun dipandang sbg hal yg baik. ???????
@siswantocentra3937
4 күн бұрын
Contoh baca tahlil istighfar sholawat mendoakan mayat itu ada dalil umumnya kok masuk ranah bidah sesat?
@RUMAH_TAKLIM
4 күн бұрын
Sesuai dengan apa yang kamu tulis diatas.. Kira² imam Syafi'i masuk yang mana??? Coba dijawab @ariendynbj
@ditoseafox
3 күн бұрын
Bidah itu artinya baru. bukan sesat. wahabi ini belajar dimana sih
@SweetRose12
4 күн бұрын
PRESIDEN RI KE-1 IR. SUKARNO-PUN DIGUNJING KETIKA TIDAK MENGADAKAN "SELAMATAN-TAHLIL" KEMATIAN IBU-MERTUA BELIAU... Ir. Sukarno (Terpengaruh) Wahabi? Di bawah judul "Surat² Islam Dari Endeh" (Dari Ir. Sukarno Kepada T.A. Hassan Guru "Persatuan Islam", Bandung) surat no. 7 tertulis: Kaum kolot di Endeh, ---dibawah andjuran beberapa orang Hadramaut---, belum tenteram djuga membitjarakan halnja saja tidak bikin "selamatan-tahlil" buat saja punja ibu-mertua jang baru wafat itu, mereka berkata, bahwa saja tidak ada kasihan dan tjinta pada ibu-mertua itu. Biarlah! Mereka tak tahu-menahu, bahwa saja dan saja punja isteri, sedikitnja lima kali satu hari, memohonkan ampun bagi ibu-mertua itu kepada Allah. Moga-moga ibu-mertua diampuni dosanja dan diterima iman Islamnja. Moga-moga Allah melimpahkan rahmatNja dan berkatNja, jang ia, meski sudah begitu tua, toch mengikut saja kedalam kesunjiannja didunia-interniran! Amien! Endeh, 22 Pebruari 1936 -Selesai- (Dibawah Bendera Revolusi, hal. 333)
Пікірлер: 7