Pada petang di Panggung Empyak, Ngayogjazz 2019, 16 November lalu...
"Aku ingin kita tepuk tangan dulu buat tim Ngayogjazz, yang luar biasa karena bisa mengadakan acara yang sehebat ini, meskipun sedang dalam duka. Seperti yang kita tahu, empat hari lalu, Pak Djaduk Ferianto meninggal dunia. Ya, dia meninggalkan kita secara fisik. Tapi kita yakin dia akan selalu ada di hati kita. Selalu ada di Ngayogjazz setiap tahun. Em.."
"Aja nangis!"
"Yo, sapp.. Jadi ketika menyiapkan pentas hari ini, saya terus kepikiran, apa ya yang bisa saya lakukan untuk ikut mengenang beliau, karya beliau. Ada satu lagu beliau yang disukai ayah saya dulu. Ayah saya itu masuk Katolik anyaran dulu itu. Jadi dia, em, sekitar dua tahun sebelum dia meninggal tahun 2012, beliau mulai sangat sangat taat. Menjadi Katolik yang sangat taat. Dan kelihatannya waktu itu beliau banyak mendengarkan salah satu album Kua Etnika yang mengeluarkan album Natal. Dan salah satu lagu di situ judulnya Ndherek Dewi Maria.
"Lagu ini menjadi lagu yang kami nyanyikan di pemakaman beliau. Pemakaman bapak saya. Terus selain itu di banyak pemakaman keluarga kami yang lainnya karena itu menjadi seperti lagu wajib karena beberapa anggota yang sangat menyukai lagu itu. Jadi sejujurnya dalam hati saya, saya mengasosiasikan Ndherek Dewi Maria dengan pemakaman. Dan hari ini itu tiga hari sebelum hari meninggal Bapak saya tujuh tahun lalu.
"Jadi, em, hari ini saya ingin membawakan Ndherek Dewi Maria dalam peringatan atas ayah saya dan Pak Djaduk Ferianto, yang saya yakin ada di antara kita semua. Ada di dalam kerja teman-teman. Ada dalam senyum kita semua hari ini. Dan kalau ada yang tahu liriknya, bisa ikut nyanyi bareng. Semoga nggak dianggap kristenisasi atau semacam itu. Ya.."
Video oleh Krisna E Putranto dan Aditya Kresna
Edit video oleh Krisna E Putranto
Direkam live dan disempurnakan oleh Yossy Herman Susilo
jengfrau.id/
#InfoFrau #KuaEtnika #Ngayogjazz
Негізгі бет Музыка Frau - Ndherek Dewi Maria
Пікірлер: 337