Gus Baha, atau nama lengkapnya KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, adalah seorang ulama karismatik dari Indonesia yang dikenal karena ilmu dan kearifannya dalam menyampaikan ajaran Islam. Lahir pada tahun 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Gus Baha adalah putra dari KH. Nursalim Al-Hafidz, seorang ulama terkemuka yang dikenal ahli dalam bidang Al-Qur'an dan memiliki pesantren di daerahnya.
Gus Baha tumbuh dalam lingkungan pesantren yang kental dengan tradisi keilmuan Islam. Sejak kecil, ia dididik langsung oleh ayahnya dan dikenal sangat dekat dengan Al-Qur'an, karena ayahnya juga seorang hafidz. Selain mendapatkan pendidikan dari lingkungan pesantren di Sarang, Gus Baha melanjutkan pendidikannya di berbagai pesantren besar, salah satunya di Pesantren Lirboyo, Kediri, di bawah bimbingan KH. Mahrus Aly.
Gus Baha dikenal sebagai seorang ulama yang sangat mencintai Al-Qur'an, ahli tafsir, dan juga hafidz. Selain itu, ia memiliki kemampuan yang sangat mendalam dalam berbagai disiplin ilmu agama, seperti fiqih, tasawuf, dan ilmu hadis, serta menguasai sejarah Islam. Gaya penyampaian Gus Baha terkenal sederhana, mudah dipahami, namun tetap mendalam, sehingga menarik banyak kalangan, mulai dari santri hingga masyarakat umum.
Keberadaannya di dunia dakwah semakin dikenal luas setelah berbagai ceramahnya diunggah ke platform digital seperti KZitem.
Gus Baha sering mengajarkan pentingnya menjaga tradisi keilmuan dengan memahami sanad ilmu, menghormati guru, serta menekankan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Meski begitu, dalam ceramahnya, Gus Baha kerap menyelipkan humor dan bahasa sederhana, yang membuat dakwahnya mudah diterima oleh berbagai kalangan.
Selain menjadi pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA di Narukan, Rembang, Gus Baha juga sering diundang untuk mengisi kajian di berbagai tempat. Pesannya tentang pentingnya adab, sanad, dan keikhlasan dalam menuntut ilmu sangat dihargai dan menjadi inspirasi bagi banyak umat Islam di Indonesia.
Gus Baha sering mengajak para santri untuk memahami pentingnya sanad ilmu dan menghormati para guru. Dalam pandangannya, sanad adalah jalur atau rantai keilmuan yang menghubungkan seseorang dengan sumber ilmu, yakni Rasulullah melalui para ulama terdahulu. Menurut Gus Baha, memahami dan menghormati sanad adalah cara menjaga kemurnian dan keaslian ilmu yang dipelajari.
Gus Baha juga menekankan bahwa menghormati para guru merupakan bagian penting dari adab dalam menuntut ilmu. Tanpa adab dan rasa hormat, ilmu yang diperoleh tidak akan diberkahi. Oleh karena itu, beliau sering mengingatkan para santri bahwa menghormati guru adalah kunci keberhasilan dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Pesan ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan para ulama, guru, dan pembimbing rohani sebagai bentuk tanggung jawab moral dan spiritual dalam menuntut ilmu.
#GusBaha #SanadIlmu #HormatGuru #NasihatGusBaha #PentingnyaSanad #AdabSantri #KeberkahanIlmu #InspirasiIslam #KZitemShorts #ShortsIslami #KajianGusBaha
Негізгі бет Gus Baha || Harus Tahu Sanad Ilmu
Пікірлер