Delapan puluhan massa berunjuk rasa ke kantor PT Indo Tirta Suaka (ITS) Pulau Bulan, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (10/6/2024). Massa yang terdiri dari pekerja PT ITS beserta keluarganya berunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban perusahaan atas tindakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang mereka nilai sepihak dan menolak pesangon sebesar 0,5 persen.
Massa tampak berkumpul di kantor administrasi PT ITS sejak pukul 08.45 WIB dengan membawa pengeras suara dan poster-poster yang bertuliskan antara lain meminta pimpinan manajemen perusahaan bertanggungjawab dan hadir menemui mereka. Selain itu tertulis PHK PT ITS ilegal, juga tudingan terhadap Federasi Serikat Buruh Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan dan Aneka Industri (FSB Nikeuba) sebagai penghianat.
Aksi berlangsung di tengah-tengah pemukiman warga. Banyak warga Sekupang yang tak menyangka kalau 2 unit rumah di Perumahan Culindo Tiban Blok B No.52, Sekupang, Kota Batam ini adalah kantor sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang ekspor dan peternakan babi. Pasalnya, kantor administrasi PT ITS, perusahaan milik Salim Group ini menempati 2 unit rumah tanpa papan nama perusahaan. Sehingga pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Sekupang dibantu Sat Sabhara Polresta Barelang mengerahkan 60-an personel untuk pengamanannya.
Syafri Joni, salah seorang pengunjuk rasa yang juga bagian dari koordinator lapangan aksi mengungkapkan bahwa perihal tuntutan mereka sudah lama dilakukan mediasi, baik melalui beberapa kali pertemuan tripartit, rapat dengar pendapat (RDP) di DPRD Kota Batam pada 03 Juni 2024, maupun laporan ke polisi. Namun pihak perusahaan tidak pernah menanggapi.
"Instansi pemerintah aja mereka tidak menghargai, apalagi kami. Makanya kami turun ke sini, karyawan dan bawa para isteri," ucapnya.
Syafri yang posisinya sebagai foreman produksi di PT ITS, menegaskan bahwa pesangon sebesar 0,5 persen itu tidak manusiawi. Para karyawan menuntut pesangon sebesar 1,5 persen sesuai undang-undang. Mereka meminta Toni Budi Harjo, selaku petinggi managemen PT ITS untuk bertanggungjawab atas PHK tersebut.
“Kami pernah mengangkat nama perusahaan dari keterpurukan, jadi kami minta penghargaan dari perusahaan. Kami di PHK 250-an orang. Waktu itu karena faktor ekonomi sebagian menyerah dan menerima yang 0,5 persen. Karyawan sebelum kami di PHK itu 550-an orang. Saya sudah 26 tahun bekerja, rata-rata sudah bekerja 10 tahun ke atas," bebernya.
Pantauan di lapangan, aksi sempat memanas saat salah satu petugas pengamanan perusahaan mengambil foto aksi mereka. Massa mengejar sang petugas yang bersembunyi di dalam pos pengamanan dan meminta agar foto tersebut segera dihapus. Namun berkat upaya persuasif Kapolsek Sekupang, Kompol Benhur Gultom, SE, MM, massa pun dapat ditenangkan. Sekitar pukul 16.15 WIB, akhirnya massa pengunjuk rasapun membubarkan diri.
"Kami mengapresiasi para karyawan yang melakukan aksinya dengan damai dan kondusif, apalagi ini berada di tengah perumahan warga. Kita juga ikut berupaya membantu melakukan mediasi agar semua berjalan dengan baik," pungkasnya. (AS)
Tim OK: Andri Sofian dari Batam Mengabarkan
Salam Orbit Kepri
Website:
orbitkepri.com/
orbitkepri.com/2024/06/10/pt-...
#viralvideo #beritaterkini #tvorbitkepri #berita #indonesia #videoviral #kepulauanriau #viral #batam #sekupang #viralvideo #babi #peternakan #pulaubulan #unjukrasa #demo #buruh #karyawan #pekerja #pesangon #phk #indonesiamaju
Негізгі бет Karyawan Peternakan PT ITS Pulau Bulan Batam Tolak Pesangon PHK 0,5%
Пікірлер: 2