Di dalam lontar Tutur Dewi Tapini juga telah disebutkan bahwa setiap unsur pada penjor melambangkan simbol-simbol suci, yaitu sebagai berikut :
1. Bambu (dan kue) sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma
2. Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra
3. Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Mahadewa
4. Daun-daunan (plawa) sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara.
5. Pala bungkah dan pala gantung sebagai simbol vibrasi Dewa Wisnu.
6. Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu.
7. Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri
8. Kain putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara..
9. Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa.
10. Upakara sebagai simbol vibrasi Dewa Sadha Siwa dan Parama Siwa.
Penjor dibuat dari sebatang bambu yang ujungnya melengkung ke bawah dan dihiasi dengan janur atau ambu, daun-daunan, buah-buahan, bunga, porosan. Penjor merupakan simbol pertiwi dengan segala hasilnya yang memberikan kehidupan dan keselamatan bagi manusia.
Selain itu, penjor juga sering dimaknai sebagai simbol Gunung Agung. Penjor dilengkapi dengan sanggah sebagai tempat sesajen atau banten, sampyan, lamak, gantung-gantungan, tetandingan dengan pala bungkah, pala gantung, jajan, dan hiasannya.
Dijelaskan, pemasangan penjor bertujuan sebagai rasa bhakti dan terima kasih atas berkah dan kehidupan kehadapan Sang Pencipta, Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pemasangan penjor saat hari Penampahan Galungan juga menandakan bahwa dharma dapat ditegakkan. RAHAJENG RAHINA SUCI GALUNGAN & KUNINGAN MAJENG RING UMAT HINDU SEDHARMA, DUMOGI SETATA NGEMANGGUHANG KERAHAYUAN
backsound : Baleganjur Modre Swara
Негізгі бет INSPIRASI PENJOR GALUNGAN 2023 || PENESTANAN - UBUD
Пікірлер: 14