Sekembalinya ke tanah air beliau kemudian menyebarkan ilmu yang beliau dapat. Banyak santri yang belajar kepada beliau. Di Pekalongan, Habib Hasyim mendirikan masjid yang diberi nama Masjid Al-Nur yang berdiri pada tahun 1301 H/ 1883 M. Ketika itu masjid tersebut masih berbentuk panggung kemudian direhab menjadi bangunan tembok pada tahun 1342 H/1923 M. Masjid tersebut berada di Kota Pekalongan (sekarang daerah kampung Arab di Jalan Cempaka). Di masjid ini beliau selalu menyelenggarakan acara -acara maulid Nabi Muhammad SAW, untuk menumbuhkan rasa kecintaan {mahabbah) kepada Allah dan Rasul-Nya.
Acara maulid yang diselenggarakan Habibah upaya untuk meneruskan tradisi yang sudah turun temurun dilakukan oleh leluhur beliau. Dari mulai Habib Thoha bin Muhammad Al-Qadhi bin Yahya yang wafat di Semarang, kemudian dilanjutkan oleh putranya Habib Hasan yang juga wafat di Semarang. Setelah itu diteruskan oleh putranya yaitu Habib Thoha. Shohib Rotib Kubro Ciledug. ‘*
Sepeninggal Habib Thoha putra-putra beliau juga meneruskan tradisi maulid ‘ini, yaitu Habib Hasyim yang meninggal di Madinah, Habib Muhsin yang tinggal di Kutai Kalimantan, dan juga Habib Umar bin Thoha yang mendirikan Pesantren di Sindang Laut Cirebon kemudian bermukim di Indramayu. Dari ayahnya Habib Umar inilah, kemudian Habib Hasyim meneruskan tradisi maulid ini di Pekalongan.
#kisahwaliyullah #nurrohmanofficial #waliallah
Негізгі бет Kisah Habib Hasyim Bin Umar Bin Yahya Kakek Habib Lutfi Bin Yahya
Пікірлер: 6