Festival Film Gunungkidul 5 2023
OS. SEKAR CEMPAKA MULYA
LALU LULUS
Dalam tradisi dan budaya masyarakat Jawa (khususnya di Yogyakarta), dikenal adanya pitutur. Pitutur adalah kata-kata bijak atau petuah tentang kehidupan yang dijalani oleh manusia. Salah satu contoh Pitutur yang dikenal adalah “Urip kuwi lelakon, narimo sing wis kelakon, sabar sing dilakoni, pasrah sing bakal dilakoni.” Hidup adalah proses yang harus dijalani, menerima apa yang sudah terjadi, bersabar ketika menjalani dan berserah kepada Tuhan setiap apa yang dijalani.
Film ini bercerita tentang seorang gadis yatim piatu bernama Sumarni. Sepeninggal orang tuanya Sumarni diasuh oleh orang tua angkat bernama Mbok Warsinah. Mbok Warsinah berniat menjodohkan Sumarni dengan Pak Lurah agar dapat membayar hutang yang ditinggalkan kedua orang tua Sumarni. Di lain sisi, saat itu Sumarni sudah mempunyai kekasih bernama Tarno, seorang pemuda desa dari keluarga yang miskin. Demi bertahan hidup, Tarno terpaksa melakukan pekerjaan apapun hingga akhirnya harus mencuri dan menjarah rumah orang-orang kaya, termasuk rumah Pak Lurah.
Bagaimana kehidupan Sumarni dan Tarno selanjutnya ?
Film ini mengambil setting pada era tahun 1960an, dimana saat itu Kabupaten Gunungkidul mengalami masa Gaber, yaitu krisis pangan akibat musim kemarau yang panjang
Tayang Perdana di Taman Budaya Gunungkidul
15 Desember 2023
Mulai Pukul 15.00 WIB
Tayang di KZitem
16 Desember 2023
Негізгі бет "LALU LULUS" OS SEKAR CEMPAKA MULYA | Festival Film Gunungkidul 5 2023
Пікірлер: 39