Kasus korupsi mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, senilai lebih dari 44 miliar rupiah jadi sorotan publik.
Pasalnya, dalam fakta persidangan, SYL menggunakan uang, yang dihasilkan dari gratifikasi dan pemerasan pejabat Kementan, untuk memenuhi gaya hidup hedon dirinya dan keluarga, mulai dari renovasi apartemen, bayar cicilan mobil anak, bayar biduan, biaya sunatan dan ulang tahun cucu, hingga beli skincare untuk anak dan cucu.
Apa yang salah di sini? Mungkinkah praktik serupa biasa terjadi di kalangan menteri? Dalam kasus korupsi SYL, Ni Luh berbincang dengan Ketua Tim Kuasa Hukum SYL Djamaludin Koedoeboen. Ia menyebut kumpul-kumpul uang memang benar terjadi, namun diperuntukkan menunjang kinerja menteri. Lantas benarkah semua ini atas perintah SYL?
Ni Luh juga berbincang dengan Pakar Otonomi Daerah yang juga mantan birokrat, Prof. Djohermansyah Johan. Benarkah aksi “sawer” antarpejabat atas permintaan menteri kerap terjadi? Mengapa? Lantas bagaimana agar hal ini tak terus berulang?
Kasus SYL juga menyisakan kasus lain yang belum tuntas, yakni dugaan pemerasan mantan Ketua KPK Firli Bahuri terhadap SYL untuk amankan korupsinya. Dalam persidangan terungkap, Firli meminta uang 50 miliar rupiah. Firli sejatinya telah ditetapkan tersangka oleh Polda Metro Jaya sejak November lalu, namun hingga kini belum ditahan.
Ni Luh berbincang dengan mantan penyidik KPK Yudi Purnomo. Apa yang menyebabkan Firli tak juga ditahan? Benarkah tengah terjadi “tarik-menarik” dalam kasus ini?
Saksikan Ni Luh, episode KETIKA SYL PERAS KEMENTAN, Senin, 6 Mei 2024 pukul 20.30 WIB, di Kompas TV, Independen Terpercaya.
#syahrulyasinlimpo #syl #kementan
Негізгі бет LIVE - Ketika SYL Peras Kementan I NI LUH
Пікірлер: 271