Penyakit antraks disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang biasa menyerang herbivora pemakan rumput seperti sapi, kambing, domba, dan kuda. Bakteri ini berkembang biak dengan spora dan sporanya dapat bertahan puluhan tahun di tanah. Spora antraks ini juga berbahaya bagi manusia dan bisa berakibat fatal.
Profesor Agnesia Endang Tri Hastuti Wahyuni dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM menyatakan bahwa menyembelih hewan yang mati karena antraks adalah kesalahan fatal sebab bakteri antraks banyak beredar di darah. Saat di dalam darah bakteri tersebut tidak membentuk spora, tetapi bila darah keluar dari tubuh dan berinteraksi dengan udara akan membentuk spora. Karena itu hewan yang mati akibat antraks harus dikubur atau dibakar. Spora antraks yang tertelan, terhisap atau masuk lewat kontak kulit yang terluka bisa menyebabkan penyakit antraks.
Dokter Citra Indriani dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM menyebutkan ada empat jenis penyakit antraks yang terjadi pada manusia. Yang paling sering terjadi adalah antraks kulit akibat paparan lewat luka terbuka di kulit. Antraks pencernaan terjadi bila manusia mengkonsumsi daging hewan yang sudah terpapar antraks.
Nanung Danar Dono dari Fakultas Peternakan UGM mendorong pemerintah untuk menyiapkan antisipasi dan mitigasi yang tepat untuk menangani penyebaran antraks. Ia juga mengingatkan masyarakat, khususnya di Gunung Kidul, tentang risiko tradisi brandu.
======
Website: www.cnnindonesia.com
Facebook: / cnnindonesia
Instagram: / cnnindonesiatv
Twitter: / cnniddaily
TikTok: / cnnindonesia
Spotify: CNN Indonesia
Негізгі бет LIVE! Konpers Kasus Antraks bersama Pakar Kedokteran Hewan, Peternakan, dan Kedokteran Tropis UGM
Пікірлер