Manaqib Syeikh Abdul Hamid | Datu Abulung | Ulama Kalimantan
Pada masa Kesultanan Banjar diperintah oleh Sultan Tahlilullah, ia dan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari diberangkatkan oleh Kesultanan banjar untuk menuntut ilmu dengan biaya kerajaan ke tanah suci Mekkah. Namun sepak terjangnya tidak banyak yang mengetahui karna ia tidak ada meninggalkan kitab karangan seperti ulama-ulama lainnya.[4]
Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung memiliki paham tasawuf Wahdatul Wujud. Pandangan tasawuf yang dianutnya dipengaruhi aliran ittiihad Abu Yazid Al-Busthami dan Al-Hallaj yang masuk ke Indonesia melalui Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani dan Syekh Siti Jenar.[4]
Makam Syekh Abdul Hamid Abulung
Kesempatan Syekh Abdul Hamid dalam mengembangkan ajaran wujudiyyah mulai mendapatkan sandungan ketika tersiar sampai ke telinga Sultan Tahmidillah dan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari bahwa ajaran yang dibawanya dianggap meresahkan masyarakat. Dilaporkan Abdul Hamid mengajarkan orang-orang bahwa tidak ada wujud kecuali Allah. Tidak ada Abdul Hamid kecuali Allah; Dialah aku dan akulah Dia.[2] Syekh Muhammad Arsyad sebagai penganut ajaran Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Sammani Al-Madani guru dari tokoh-tokoh Tarekat Samaniyah Nusantaratidak sepakat dengan pemikiran wujudiyyah-nya Syekh Abdul Hamid dan bahkan menganggapnya musyrik.[4]
Akibat dari pemikirannya, Syekh Abdul Hamid Abulung berakhir hidupnya di tangan para algojo Kesultanan Banjar. Ia dihukum mati oleh keputusan Sultan Tahmidillah, atas pertimbangan Syekh Muhammad Arsyad, yang waktu itu menjabat sebagai mufti besar.[4] Ia dimakamkan di Kampung Abulung Sungai Batang Martapura.[2]Pada masa @sultanan_Banjar diperintah oleh Sultan Tahlilullah, ia dan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari diberangkatkan oleh Kesultanan banjar untuk menuntut ilmu dengan biaya kerajaan ke tanah suci @kkah. Namun sepak terjangnya tidak banyak yang mengetahui karna ia tidak ada meninggalkan kitab karangan seperti ulama-ulama lainnya.@dul_Hamid_Abulung_al-Banjari
Syeikh Abdul Hamid Abulung atau Datu Abulung memiliki paham tasawuf Wahdatul Wujud. Pandangan tasawuf yang dianutnya dipengaruhi aliran ittiihad @yazid_Bastami dan @nsur_Al-Hallaj yang masuk ke Indonesia melalui @mzah_al-Fansuri, Syamsuddin Al-Sumatrani dan @ekh_Siti_Jenar.@dul_Hamid_Abulung_al-Banjari
@rkas:Datu_Abulung_-_Makam_003.jpg
Makam Syekh Abdul Hamid Abulung
Kesempatan Syekh Abdul Hamid dalam mengembangkan ajaran wujudiyyah mulai mendapatkan sandungan ketika tersiar sampai ke telinga Sultan Tahmidillah dan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari bahwa ajaran yang dibawanya dianggap meresahkan masyarakat. Dilaporkan Abdul Hamid mengajarkan orang-orang bahwa tidak ada wujud kecuali Allah. Tidak ada Abdul Hamid kecuali Allah; Dialah aku dan akulah Dia.@dul_Hamid_Abulung_al-Banjari Syekh Muhammad Arsyad sebagai penganut ajaran Syekh Muhammad bin Abdul Karim Al-Sammani Al-Madani guru dari tokoh-tokoh @rekat_Samaniyah Nusantaratidak sepakat dengan pemikiran wujudiyyah-nya Syekh Abdul Hamid dan bahkan menganggapnya @syrik.@dul_Hamid_Abulung_al-Banjari
Akibat dari pemikirannya, Syekh Abdul Hamid Abulung berakhir hidupnya di tangan para algojo Kesultanan Banjar. Ia dihukum mati oleh keputusan Sultan Tahmidillah, atas pertimbangan Syekh Muhammad Arsyad, yang waktu itu menjabat sebagai mufti besar.@dul_Hamid_Abulung_al-Banjari Ia dimakamkan di Kampung Abulung @ngai_Batang,_Martapura_Barat,_Banjar Martapura.@dul_Hamid_Abulung_al-Banjari
Sumber deskripsi : id.m.wikipedia...
sumber bacaan narasi video :
Judul : 100 Tokoh Kalimantan
Penulis : Abu Nazla Muhammad Muslim Safwan
Penerbit : Toko Buku Sahabat, Kandangan
Cetakan : I, Juni 2007
Terimakasih atas segala dukungan dan masukkannya, semoga kedepan bisa dipergunakan untuk menjadikan konten kami lebih baik. Kami hanya belajar dan mencoba mempublikasikannya, bukan ahlinya dalam bidang Quran, Adzan dan Sholawat ataupun Pendakwah.
Semoga segala kebaikan kita bernilai ibadah dan mendapat balasan dari Allah SWT. aamiin...
IG : / m.alisyahriansyah
FB : / muhammadali.syahriansy...
Негізгі бет Manaqib Syeikh Abdul Hamid | Datu Abulung | Ulama Kalimantan
Пікірлер