Pemangkasan suku bunga Bank Indonesia yang selaras dengan penurunan level Fed Funds Rate (FFR) menjadi sentimen positif bagi peningkatan aliran capital inflow ke pasar keuangan emerging market seperti Indonesia.
Senior Economist Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan aliran capital asing terus masuk ke pasar saham hingga obligasi dan instrumen SRBI. Efek dari katalis positif ini Rupiah saat ini terus menguat mencapai Rp15.100-an per Dolar AS.
Sementara Senior Economist Bahana TCW Investment Management, Emil Muhammad mengatakan potensi penguatan Rupiah juga dipengaruhi oleh indeks dolar. saat ini Rupiah sudah menguat 7% (ytd) atau penguatan paling cepat dalam kondisi normal sehingga saat Indeks Dollar (DXY) terus turun ke bawah level 100 maka mata uang Garuda bisa ke bawah Rp15.000 per Dolar AS.
Seperti apa arah pergerakan Rupiah hingga akhir tahun? Selengkapnya simak dialog Anneke Wijaya dengan Senior Economist Bank Mandiri, Reny Eka Putri dan Senior Economist Bahana TCW Investment Management, Emil Muhammad dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 23/09/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindone....
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social:
Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT
Негізгі бет Mau Rupiah ke Bawah Rp15.000 per Dolar AS di Akhir Tahun? Ini Syaratnya
Пікірлер: 1