Jutaan hektar hutan alam di Kalimantan Barat musnah dijagal atas nama investasi. Hutan dengan keanekaragaman hayati, berganti tanaman monokultur (sejenis) yakni sawit dan akasia. Kerusakan ini memicu berbagai persoalan yang tak akan pernah sebanding dengan nilai inverstasi kaum pebisnis yang difasilitasi negara itu.
Orang utan, satwa endemik terancam dan satwa liar lainnya, kehilangan ekosistem dan menambah tingkat kepunahannya. Deforestasi ini juga menyebabkan konflik dengan kelompok masyarakat adat yang selama ini hidup bergantung dari hutan. Baik secara ekonomi, maupun kebudayaan mereka.
Atas nama investasi, negara melegitimasi deforestasi termasuk areal gambut dalam yang seharusnya dilindungi. Nyawa manusia juga dipertaruhkan. Bencana ekologi terjadi dan malapetaka yang lebih besar lagi mengintai di depan mata. Perusahaan-perusahaan besar ada di balik deforestasi ini.
Perusahaan bernama PT Mayawana Persada, salah satu perusahaan pemegang konsensi HTI yang paling massif menggerus hutan. Masyarakat yang hidup di sekitar hutan memilih melawan mempertahankan hutan yang tersisa. Mereka menghadapi berbagai ancaman termasuk pidana.
Liputan kolaborasi Depati Project yang melibatkan sejumlah jurnalis dari beberapa media massa, mengungkap fakta, siapa di balik perusahaan ini.
Website: www.cnnindonesia.com
Facebook: / cnnindonesia
Instagram: / cnnindonesiatv
Twitter: / cnniddaily
TikTok: / cnnindonesia
Spotify: CNN Indonesia
Негізгі бет MELAWAN PENJAGAL HUTAN KALIMANTAN
Пікірлер: 1,1 М.