• MENGAPA POHON DAPDAP (...
MENGAPA DAUN DAPDAP (CANGKRING) DISEBUT DAUN SAKTI ?
#ManfaatDaunCangkring
#DaunCangkringDisebutDaunSakti
#DaunYangPenuhManfaat
MENGAPA DAUN DAPDAP (CANGKRING) DISEBUT DAUN SAKTI ? adalah sebuah tematik berdasarkan realitas bahwa dalam masyarakat Hindu daun dapdap atau daun cangkring (erythrina variegate) memiliki fungsi penting, tidak saja dalam kehidupan sehari-hari, tetapi untuk aktivitas religi yang bersifat magis. Daun dapdap memiliki ciri berdaun hijau, yang pada bagian kulit batangnya berduri dengan warna hitam yang menempel pada tiap titik duri itu dengan jarak sekitar 1 hingga 2 melimeter. Dalam Wikivedia dinyatakan bahwa daun Cangkring telah digunakan secara turun temurun sebagai bahan obat tradisional. Hampir semua bagian dari daun cangkring atau daun dapdap dapat digunakan. Daunnnya dapat digunakan untuk menununkan panas dalam, juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit campak. Dalam hal-hal tertentu, daun dapdap atau cangkring juga dapat digunakan menghilangkan rasa gatal pada tubuh. Akar dan kulit batangnya acapkali diyakini oleh masyarakat untuk menghilangkan penyakit beri-beri. Untuk memenuhi fungsi itu, daun dapdap atau daun cangkring direbus atau cukup direndam dalam air yang hangat. Malahan dalam tradisi Bali misalnya, daun dapdap dilumatkan lalu dibalurkan ke kulit yang sakit (misalnya keseleo). Orang Jawa dan Bali menggunakan daunnya yang masih muda sebagai lalapan setelah direbus dahulu atau yang masih mentah. Daun dapdap tidak saja berfungsi untuk pengobatan sebagaimana dijelaskan di atas, tetapi berhubungan dengan aktivitas religi Hindu. Misalnya ketika seseorang belum mampu membangun tempat pemujaan, umat acapkali membangun turus lumbung dengan menanam pohon dapdap di areal yang akan dijadikan ruang suci. Ketika melaksanakan upacara prayascita, daun dan ranting dapdap digunakan untuk sarana simbolis menyapu segala kekotoran. Saat melaksanakan prosesi maideran, juga batang daun dapdap digunakan sebagai pemersatu dan diposisikan pada bagian depan dalam prosesi itu. Tatkala dilaksanakan pertunjukkan wayang, utamanya wayang lemah, kita juga melihat batang dan daun dapdap ditancapkan pada sisi kanan dan sisi kiri. Daun dadap juga disebut dengan daun Mandara yang dalam mitologi Hindu diyakini daun yang tumbuh tatkala pemutaran gunung Mandara Giri untuk mendapatkan Amertha. Dalam peristiwa itu Dewa Indra mengambil daun dapdap yang keluar dalam proses pemuteran gunung Mandala Giri, lalu dibawa ke Surga. Daun Dapdap adalah salah satu daun dan atau tumbuhan dari Panca Wreksa atau lima tumbuhan Surga. Itu sebabnya kayu dan daun ini disebut Kayu Sakti, maksudnya daun yang memiliki banyak khasiat. Jika dilihat atas fungsinya, maka daun dapdap atau daun Cangkring memiliki beberapa fungsi di antaranya: pertama, sebagai pembersihan (prayascita). Hal ini dapat diperkuat dari kisah pengeruatan Bhatari Durga oleh Sahadewa. Karena saktinya Ida Bhatara Durga, tentu Sahadewa tidak mudah untuk melakukan tugas itu. Kemudian Ida Bhatara Durga memberikan sarana agar proses ruwatan itu berjalan dengan baik. Sarana itu tiada lain berupa daun dapdap sangkur. Fungsi kedua dari daun dapdap atau daun Cangkring adalah sebagai pratista atau menstanakan Tuhan dan Dewa Hyang. Saat upacara nuntun, juga digunakan pohon dapdap sebagai pratista. Dari fungsi daun dapdap sebagai pratista inilah kemudian daun dapdap diyakini sebagai daun sakti. Daun dapdap kalau dilihat dari morfologi bentuk, daunnya selalu bercabang tiga yang kemudian diyakini sebagai simbol Sang Hyang Tiga Sakti. Sedangkan fungsi ketiga dari daun dapdap atau daun cangkring berkaitan dengan sebagai sarana magis. Daun dadap tidak saja berfungsi dengan sarana pembersihan (prayascita), tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan rumah dari pengaruh aura negatif, misalnya ditancapkan pada pekarangan atau di samping pintu masuk rumah pada hari-hari tertentu. Dalam temuan ilmiah, akar daun dapdap malahan dapat menyuburkan tanaman di sekitarnya, bukan malahan menggrogoti tanaman di sekitarnya. Itu sebabnya mengapa pada masa lalu dadap juga digunakan sebagai pagar halaman yang diharapkan dapat menyburkan tanaman di sekitarnya. Sementara itu, pada teks Taru pramana disebutkan daun dapdap seringkali digunakan sebagai sarana pengobatan. Misalnya dalam Usadha Sari disebutkan bahwa Sakit itu sumbernya ada tiga, yaitu panas, tis, dan dumalada. Daun dapdap memiliki fungsi tis, sehingga baik digunakan untuk menyembuhkan suhu badan yang panas atau sakit panas. Daun yang kaya fungsi inilah menyebabkan daun dapdap atau daun cangkring disebut Daun Sakti
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada KZitem, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
kzitem.info/rock/B5R
Facebook:
facebook.com/yudhatriguna
Instagram:
/ yudhatrigunachannel
Website:
www.yudhatriguna.com
Негізгі бет MENGAPA POHON DAPDAP (CANGKRING) DISEBUT KAYU SAKTI ?
Пікірлер: 253