Alhamdulillah Ya Robb...qabiltu ijazah ustadz.....bibarakati solawat kepada Rasulullah..Ya Allah kurniakanlah kepada dan ahli keluarga ku syafaat Rasulullah....
@channelherditv431
9 ай бұрын
Terimakasih sudah berkomentar
@Widi-wp1ps
9 ай бұрын
Aamiin
@Rizalsipalingbasis
6 ай бұрын
Saya mau tanya apa kita berdosa meminta kepada Alloh mengait kan nama baginda nabi agar doa kita di kabulkan apakah berdosa .mohon penjelasan nya?
@Media_Murotal
5 ай бұрын
Izin jawab bang saya bukan siapa2, hidup itu butuh wasilah orang2 suci termasuk rasulullah,, kita ini siapa manusia yang hina, maka di saran kan sebut nama Muhammad Saw, contoh : Alhamdulillah hirobil alamin Hamdan sayakirin Hamdan Naimin Hamdan yukafi humazidah, allohumasholi ala sayyidina Muhammad wa ala ali Sayidina Muhammad, dst. Dasarnya mana, saya bukan ahli ilmu tapi saya dengar langsung dari kyai2 sepuh, semoga bermanfaat ❤
@cthjr1620
Ай бұрын
Tafsir Al-Baqarah Ayat 37. Allah mengajarkan KALIMAT taubat kepada Nabi Adam فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ Tafsir Ringkas Kemenag Nabi Adam dan Hawa merasakan penyesalan yang sangat dalam atas kejadian yang baru saja berlalu. Keduanya tersadar telah diperdayakan oleh setan. Lalu keduanya meminta ampun kepada Allah. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat, yakni doa penyesalan dan permintaan tobat, sebagaimana tersirat dalam Surah al-A ‘raf/7: 23, dari Tuhannya, kemudian mereka bertobat, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. Tafsir Tahlili Dalam ayat ini diterangkan bahwa setelah Adam a.s. dikeluarkan dari surga, dia menerima ilham dari Allah swt yang mengajarkan kepadanya kata-kata untuk bertobat. Lalu Adam bertobat dan memohon ampun kepada Allah dengan menggunakan kata-kata tersebut, yang berbunyi sebagai berikut: قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ ٢٣ (الاعراف) Keduanya berkata, ”Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (al-A‘rāf/7: 23) Setelah Adam berdoa memohon ampunan kepada Allah dengan mengucapkan kata-kata tersebut, Allah pun menerima tobatnya, dan melimpahkan rahmat-Nya kepada Adam. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat dan Maha Pengasih. Sebab Allah senantiasa memberikan maaf dan ampunan serta rahmat-Nya kepada orang-orang yang bertobat dari kesalahannya. Tobat yang diterima Allah adalah tobat yang memenuhi hal-hal sebagai berikut: 1. Menyesali dan meninggalkan segala kesalahan yang telah dilakukan. 2. Menjauhi dan tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalahan dan perbuatan-perbuatan semacam itu. 3. Mengiringi perbuatan dosa itu dengan perbuatan-perbuatan yang baik. Dalam hal ini Rasulullah saw telah bersabda: وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا (رواه الترمذي عن أبي ذر) “Iringilah perbuatan jahat itu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapuskan dosanya”. (Riwayat at-Tirmiżi dari Abī Żarr) Dalam ayat ini ada dua macam sifat Allah swt yang disebutkan sekaligus, yaitu “Maha Penerima tobat”, dan “Maha Pengasih”. Hal ini merupakan isyarat tentang jaminan Allah kepada setiap orang yang bertobat menurut cara-cara yang tersebut di atas, bahwa Allah swt akan melimpahkan kepadanya kebajikan dan ampunan-Nya.
Пікірлер: 6