Menguak Rahasia Tujuh Wali Allah Yang Diyakini Sebagai Penjaga Keamanan & Stabilitas Negara Maroko
Jika di Indonesia terdapat wali songo atau wali sembilan yang memiliki peran sangat besar dalam penyebaran dakwah Islam di Indonesia khususnya di tanah jawa. Maka Maroko memiliki tujuh wali yang di kenal dalam sejarah dengan sebutan sabatur rijal yang berarti tujuh dai/wali. Ke tujuh wali tersebut memiliki jasa besar dalam penyebaran dakwah islam di tanah maghrib, Maroko.
Maroko merupakan negeri eksotik di ujung barat dunia Islam, sekaligus salah satu negara kerajaan dengan penduduk mayoritas muslim. Sekitar 99 persen penduduknya beragama islam sementara sisanya yaitu yahudi dan Kristen.
Agama Islam di negeri ini dikembangkan dengan menghargai tradisi lokal, seperti yang dilakukan oleh para dai atau wali songo ketika menyebarkan Islam di Nusantara.
Saat ini Maroko dikenal sebagai negara Arab yang gaul, meski nuansa Eropanya cukup kuat, tetapi tidak kehilangan akar tradisi Arab dan Islam. Kebebasan berpendapat dan tradisi berpikir sangat terbuka di negeri Ibnu Batutah ini.
Pemerintah tidak memaksa rakyatnya untuk berpola pikir secara kaku atau seragam. Hal itu bisa jadi di sebabkan karena penguasa Maroko saat ini, yaitu Raja Muhammad VI merupakan seorang lulusan Eropa yang berpikiran Modern. Ia bertekad untuk memodernkan Maroko, namun tetap melandaskannya kepada ajaran Islam.
Negara Maroko selain dikenal dengan sebutan negeri terbenamnya matahari, negeri seribu benteng, juga dikenal sebagai negeri gudangnya para wali. Sejumlah tokoh sufi dan bahkan pendiri tarekat lahir atau menjadikan Maroko sebagai tempat terakhir masa hidup mereka. Salah satunya adalah Syaikh Ahmad Al-Tijani, Pendiri dan Tokoh Utama Tarekat Sufi Tijaniyah yang sangat masyhur di Indonesia. Jamaahnya tersebar di berbagai negara. Hingga saat ini makamnya yang berada di kota Fes, selalu ramai di kunjungi oleh para peziarah dari belahan dunia.
Selanjutnya ada Maulay Adussalam bin Masyisy. Beliau, sebagaimana tercatat dalam kitab at Thabaqat as Syadziliyah al Kubro karangan Syekh Hasan bin Muhammad bin Qasim at Tazy, merupakan guru dari tiga wali quthub (pemimpin para wali).
Tiga wali yang dimaksud yaitu Syekh Ahmad al Badawi (murid wali quthub Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan Syekh Ahmad Rifai), kemudian Syekh Ibrahim Ad Dusuqi dan terakhir Syekh Abu al Hasan Ali bin Abdillah as Syadzili (Pendiri tarekat Syadziliyah).
Selain itu sebetulnya ada banyak ulama dan tokoh sufi lainnya yang lahir dari rahim Maroko. Saking banyaknya tokoh sufi di Maroko, dalam beberapa literatur klasik para ulama, ada yang menyebutkan bahwa di negeri Maroko itu dalam setiap langkah ada waliyullah nya. “kuluu qadamin waliy” (Setiap langkah itu ada waliyullahnya).
Dari sekian banyak ulama sufi Maroko yang memiliki pengaruh kuat, tidak hanya di Maroko namun juga di negara-negara berpenduduk muslim adalah mereka yang disebut sebagai sab`atu rijal (wali tujuh).
Dari ketujuh waliyullah anggota Sab’atu Rijal, dapat dikatakan bahwa Imam Sulaiman Al-Jazuly adalah yang paling masyhur di kalangan masyarakat Indonesia khususnya di tengah pesantren. Beliau adalah penyusun kitab monumental yaitu Dalailul Khairat.
Makam ketujuh wali tersebut berada di kota Marrakech dan hingga saat ini penduduk Marrakech percaya dengan karomah dan kewalian sab`atu rijal, bahkan tidak sedikit dari mereka yang meyakini bahwa keamanan dan stabilitas Maroko secara umum adalah berkah dari karomah dan kewalian sab`atu rijal.
Lalu siapakah ketujuh waliyullah tersebut ? mari kita ziarahi satu persatu.
#walitujuhmaroko #sabaturrijal #maroko
Follow my instagram : / kusnadi_elghezwa
_________________________________________________________________________
⚠️ Terkadang beberapa footage di channel ini bukan milik kami, hak cipta sepenuhnya dipegang oleh masing-masing pemilik footage. Kami berusaha membuat video berdasarkan aturan penggunaan wajar (Section 107 Copyright Act 1976) yang bertujuan untuk pemberitaan, pembelajaran dan komentar.
⚠️ Some of the footages used in this channel do not belong to us, the copyright belong to respective footage owner mentioned in the lower left of the video. We attempt to produce videos according to Fair Use regulation (Section 107 Copyright Act 1976) for news, education, and commentary purposes.
➤ For Copyright Issues, please contact me. Thanks.
Негізгі бет Menguak Rahasia Wali Tujuh Di Maroko
Пікірлер: 104