Oey Kiat Tjin dikenal sebagai Landheer of Karawatji (Tuan Tanah Karawaci, Tangerang) dan Kapitein der Chinezen of Tangerang (Kapitan Tionghoa di Tangerang). Ia kapitan cina terakhir di tangerang yang menjabat dari tahun 1928-1936 Masehi. Kapitan Cina (huaren jiabidan 華人 甲必丹)merupakan gelar untuk para petinggi pemerintahan di kalangan masyarakat Tionghoa di Asia Tenggara yang ditunjuk oleh pemerintahan kerajaan pribumi, dan kemudian oleh pemerintahan kolonial. Seorang kapitein memiliki kewenangan mengatur komunitas masyarakat yang dipimpinnya, menyangkut urusan perizinan legal masyarakat, urusan politik, bahkan urusan ritual keagamaan. Ia mengepalai banyak wijkmeester (Tuan bek, jabatan setingkat lurah).
Kapitein oey kiat tjin menjadi tuan tanah dan kapitein berkat warisan Ayahnya, kapitein der Chinezen Oey Djie San (wafat 1925 masehi) berupa perusahaan kepemilikan lahan bernama Cultuur-Maatschappij Karawatji-Tjlongok. Setidaknya areal kekuasaannya tidak hanya karawaci dan cilongok saja, juga sampai ke gerendeng, gandu, dan cibodas. Total kekayaannya sekitar 600.000 gulden belanda. Di masanya, dengan 10-20 gulden saja orang sudah bisa hidup cukup. Ia adalah anak tertua dari dua bersaudara. Adiknya Oey Kiat Ho juga dikenal sebagai tuan tanah terkemuka yang punya pamor di komunitas tionghoa. Sayang, ia senasib dengan ayahnya, sama sama meninggal saat masih aktif menjabat. Hanya ada berbagai versi tahun kematiannya, ada yang mengatakan 1934, 1936, 1937, bahkan 1942, mana yang benar nihh?
Tim setangkai dupa berhasil melakukan Rekonstruksi Bongpay (Nisan Kuburan) Kapitein der Chinezen Oey Kiat Tjin (Jiabidan Huang Jie Jin 甲必丹 黄潔津) yang berada di Gang H. Rain, Karawaci, Kota Tangerang. Makamnya kini dalam kondisi memprihatinkan, terbengkalai, banyak vandalisme, dipenuhi sampah, dan rusak dimakan waktu. Beruntung bongpay masih dapat terbaca.
Berdasarkan data dari hasil pembacaan Bongpay: Almarhum keturunan orang hokkian/fujian 福建, kampung halaman di Chang Tai 長泰, Zhangzhou 漳州, Tiongkok
Bongpay bertarikh tahun Zhonghua Minguo ke25 (中華民國弍拾五年 1911 + 25 = 1936 masehi) yang dipertegas dengan angka Ganzhi bing zi 丙子.
Pada bongpay tidak menggunakan gelar kapitein (Jiabidan 甲必丹) hanya diatas wuwungan saung (Kham) bongpay tertulis "Kapitein Oey Kiat Tjin" yang menegaskan statusnya sebagai kapitein terakhir.
Makam ini tidak Siang Kong (Sepasang suami istri), hanya suaminya saja di sini.
Almarhum memiliki 3 orang putra (Oey Tiong Hauw/Huang Zhong Xiao 黄忠孝, Oey Tiong Chiat/Huang Zhong Jie 黄忠節, Oey Tiong Liam/Huang Zhong Lian 黄忠廉)
dan 3 orang putri (Oey Mui Nio/Huang Mei Niang 黄梅娘, Oey Giok Nio/Huang Yu Niang 黄玉娘, Oey Kam Nio/Huang Ju Niang 黄橘娘).
Terdapat sepasang kalimat pujian (Dui Lian 對聯) disamping bongpay beliau. Sisi kanan Xiushen ru zhi yu 修身如執玉 (Mengkultivasi moral menjadi seperti batu giok). Sisi kiri: Jide sheng yi jin (Yang mengumpulkan kebajikan dan memberi warisan kekayaan).
Direkonstruksi pada 5-12-2021 oleh Majaputera Karniawan, S.Pd (謝偉強)untuk keperluan konten youtube Setangkai Dupa.
甲必丹 黄潔津
長泰
顯祖考諱潔津黄府公之墓
中華民國弍拾五年丙子吉旦
男忠孝忠節廉女梅娘玉橘娘
修身如執玉
積德勝遺金
Негізгі бет MISTERI TERUNGKAP! JEJAK SEJARAH MAKAM KAPITAN TIONGHOA BENTENG TERAKHIR YANG TERBENGKALAI*
Пікірлер: 39