Tak terbantahkan jika kawasan Danau Tamblingan dilabeli sebagai areal suci. Sebagai hulunya Pulau Bali, penekun spiritual tak hanya bisa menemukan Pura Dalem Tamblingan yang indah dan bertuah karena menjadi sumber kesuburan dan kemakmuran. Namun, juga bisa menemukan Pura Tirta Mengening yang persis berada di seberang Pura Dalem Tamblingan, yang berada dalam wilayah Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Wilayah Tamblingan seperti diceritakan dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul, konon pernah terkena wabah epidemi.
Sebagai jalan keluar seseorang yang disucikan kemudian turun ke danau kecil di bawah desa untuk mengambil air untuk obat. Berkat doa dan kemampuan spiritual, air itu kemudian dijadikan obat dan mampu menyembuhkan masyarakat desa.
Untuk menjangkau pura Tirta Mangening ini, pamedek harus menaiki perahu dayung tanpa mesin yang telah disediakan warga di pos penjagaan, BKSDA. Butuh waktu hampir 45 menit untuk menjangkau pura ini dari pos penjagaan. Selama perjalanan mendayung perahu, pamedek bisa menikmati suasana indahnya panorama Danau Tamblingan, sembari dimanjakan kicauan beragam jenis burung yang bertengger di pepohonan pinggir danau.
Rasa lelah terbayarkan begitu sampai di Pura Tirta Mengening, lantaran suasana yang begitu sejuk dan tenang. Pura ini berlokasi di tebing Danau Tamblingan. Jika ditarik garis lurur, posisinya persis berada di seberang Pura Dalem Tamblingan
Pamedek tidak perlu kaget, lantaran tidak ada palinggih di pura ini. Hanya bebaturan yang diselimuti dengan kain putih-kuning sebagai penanda kawasan suci serta beberapa tedung (payung) terlihat memayungi bebaturan.
Menurut salah seorang tokoh pemuda setempat, “ada trita yang menetes dari atas. Maka pamedek bisa nunas tirta itu untuk keperluan malukat atau untuk nunas tamba,”
Begitu perahu disandarkan, pamedek bisa memulai aktivitas persembahyangan dengan menghaturkan canang atau sesajen yang dibawa. Setelah itu, barulah bisa nunas tirta. Jika tirta tidak menetes dari atas, maka bisa nunas tirta (mohon air suci) dari air danau di areal Pura Tirta Mengening.
Pemangku Pura irta Mengening, Jro Mangku Putu Kastawa, menjelaskan, yang berstana di Pura Tirta Mengening adalah Ida Bhatara Wisnu Sekar Sari. Pura ini, sebut Jro Mangku Kastawa, bagian dari Pancaka Tirta yang berada di areal Danau Tamblingan dan tirtanya kerap dimohon Catur Desa, yakni Desa Adat Gobleg, Desa Adat Gesing, Desa Adat Munduk, dan Desa Adat Umajero, untuk keperluan upacara yadnya.
Selama ini, pamedek yang nangkil kerap nunas tirta untuk kebutuhan malukat atau nunas pembersihan. Hanya saja, tirta atau air suci yang ditunas tak boleh langsung digunakan malukat di Pura Tirta Mengening. Tapi wajib dibawa ke Pura Dalem Tamblingan.
Sebab, tirta di Pura Tirta Mengening sangat pingit (dikeramatkan). “Nah di areal Jaba Pura Dalem Tamblingan, ada tempat malukat. Pamedek bisa malukat di areal ini dari tirta yang ditunas di Pura Tirta Mengening,” tuturnya.
Disinggung terkait sejarah Pura Tirta Mengening, Jro Mangku Kastawa mengaku tak tahu secara pasti. Sebab, sejak kecil dirinya sudah mendapati keberadaan pura tersebut. Ia menegaskan, di pura itu tidak boleh dibangun palinggih. Hanya boleh bebaturan saja. Diperkirakan pura ini adalah peninggalan masyarakat pra Hindu sebelum abad 10 Masehi
Негізгі бет Mistisnya Tirta di Pura Tirta Mangening Danau Tamblingan
Пікірлер: 4