MUAMALAH SESAMA MUSLIM
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Sabtu, 27 Juli 2024
🏢 Masjid Raden Saleh, Jakarta Selatan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Terdapat keutamaan menyambung ibadah satu dengan ibadah yang lainnya berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟» قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: «إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ»
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada suatu amal yang dapat menghapus kesalahan (dosa) dan meninggikan derajat?” Para sahabat menjawab,”Ya, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”(Yaitu) menyempurnakan wudhu dalam kondisi sulit, banyaknya langkah menuju masjid, menunggu shalat setelah mendirikan shalat. Itulah kebaikan (yang banyak).” (HR. Muslim no. 251)
Interaksi ada 3 hal yakni :
1. dengan Rabb
2. dengan Diri Kita
3. dengan Orang Lain
Terdapat kaidah dalam berinteraksi berdasarkan hadits dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ia berkata: ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’)
Nabi shallallahu'alaihi wasallam diperintahkan untuk bertakwa kepada Allah, sebagaimana firmanNya dalam Surat Al-Ahzab Ayat 1
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ ٱتَّقِ ٱللَّهَ وَلَا تُطِعِ ٱلْكَٰفِرِينَ وَٱلْمُنَٰفِقِينَ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya: Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Dengan bertakwa maka akan menjadi bekal kelak di akhirat, dikisahkan dalam kitab al-Hilyah, bahwa Imam Fudhail bin Iyadh pernah bertemu dengan seorang yang sudah tua. “Berapa usia anda?”, tanya Fudhail. “60 tahun.”, Jawab orang itu. “Anda selama 60 tahun berjalan menuju Tuhan anda, dan sebentar lagi anda akan sampai.” Komentar Fudhail “Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi raji’un.” Orang itu keheranan. “Anda paham makna kalimat itu? Anda paham tafsirnya?” tanya Fudhail. “Tolong jelaskan tafsirnya?” Orang itu balik tanya. “Anda menyatakan: innaa lillaah (kita milik Allah), artinya kita adalah hamba Allah dan kita akan kembali kepada Allah. Siapa yang yakin bahwa dia hamba Allah dan dia akan kembali kepada-Nya, seharusnya dia menyadari bahwa dirinya akan berdiri di hadapan Allah. Dan siapa yang meyakini hal ini, dia harus sadar bahwa dia akan ditanya. Dan siapa yang yakin hal ini, dia harus menyiapkan jawabannya.” Jelas Fudhail.“Lalu bagaimana jalan keluarnya?” tanya orang itu. “Caranya mudah.” Tegas Fudhail. Kemudian Imam Fudhail menyebutkan sebuah teori bertaubat, yang layak dicatat dengan tinta emas,
تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ
Berbuat baiklah di sisa usiamu, dengan itu akan diampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Karena jika kamu masih rajin bermaksiat di sisa usiamu maka kamu akan dihukum karena dosamu yang telah lalu dan dosamu yang akan datang. (Hilyah Al Awliya’, 8/113).
wallahu'alam
KZitem ; • Muamalah Sesama Muslim...
Facebook ; fb.watch/tAB7O...
#muamalah #muslim #ibadah #takwa
Негізгі бет Muamalah Sesama Muslim | Ustadz Ammi Nur Baits
Пікірлер: 2