Pulau Lombok memiliki berbagai ragam budaya, salah satunya gendang belek. Alat musik kebanggan masyarakt suku sasak, yg dimainkan dengan cara ditabuh dan dimainkan secara berkelompok.
Gendang belek berasal dari kata Gendang yang penggabungan bahasa indonesia, belek berasal dari bahasa sasak berarti besar, jadi gendang belek berarti gendang yang besar
Pada zaman dulu, gendang belek hanyalah alat musik untuk mengiringi prajurit saat berperang, karena suara gendang belek bisa membuat prajurit semakin berani memperjuangkan kerajaannya.
Seiring berjalannya waktu, sekitar pada abad 16 / 18 gendan belek dialihkan fungsinya menjadi alat musik kesenian yang dipertunjukkan pada acara pernikahan, sunatan, bahkan acara kebudayaan.
Pada zaman dulu, pemaain gendang belek (sekaha) terdiri dari dua orang, dibelakang gendang atau pemain cemprang masing-masing enam orang, satu rincik dan dua gong.
Dibalik itu semua, memiliki makna yang sangat sakral. Dua gendang itu bermaksud Lanang (anak cowok) dan wadon (anak cewek). cemprang masing-masing kiri kanan enam orang dan satu rincik, kalau kita jumlahkan menjadi 13 (itu bermakna rukun sholat). Kalau dua gong itu bermakna orang tua dari anak cowok dan cewek yang didepan (yang dimaksudkan itu ialah dua gendang yang ada di depan).
Негізгі бет NABUH TOKOL GENDANG BELEQ PUTRA MANDIRI DASAN TERENG FEAT LULUK DENGAN GENDING SASAK TULEN❗
Пікірлер