Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Dalam rapat terbatas, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengisyaratkan akan menghentikan operasi militer di Rafah.
Hal ini lantaran, operasi di Rafah tak juga menemui keberhasilan.
Dikutip dari Tribunnews, penghentian operasi militer di Rafah ini sekaligus bisa mengubah sifat perang di jalur Gaza.
Nantinya, IDF dilaporkan akan beralih pada fase terarah yang juga disertai oleh serangan udara.
“Fase intens pertempuran melawan Hamas akan segera berakhir,” kata Netanyahu.
Media Israel menyatakan bahwa dengan berakhirnya operasi Rafah, Israel secara praktis akan terlibat dalam negosiasi penyelesaian dengan Hizbullah di Lebanon di bawah mediasi Amerika Serikat.
Sementara itu, pengamat politik menyebut bahwa pejabat Israel saat ini mempertimbangkan tahap dua operasi udara di Gaza.
Yaron Avraham menilai bahwa nantinya, pasukan Zionis kembali mengulang serangan mereka.
Layaknya motede yang terjadi dalam operasi di Al-Shujaiya.
Pasukan Israel mulai mengalami krisis tentara, seusai ditinggalkan oleh ratusan perwira.
Kini, Israel mengaku membutuhkan 10.000 tentara untuk berperang di Jalur Gaza.
Krisis militer ini ditandai dengan banyaknya perwira berpangkat kapten hingga mayor yang meninggalkan jabatan mereka.
Pada Senin (1/7/2024), Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant jga mengumumkan bahwa saat ini Israel membutuhkan 10.000 tentara tambahan di tengah perang di Jalur Gaza.
“Tentara membutuhkan 10.000 tentara lagi segera,” kata Gallant, menurut Radio Angkatan Darat, selama sesi Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset.
Program: Hot Topic
Editor Video: Irvan Nur Prasetyo
Негізгі бет 🔴Netanyahu Pasrah Umumkan Akhiri Perang di Rafah, Israel Krisis Pasukan seusai 900 Perwira Mundur
Пікірлер: 8