DISRUPSI DAN OPOSISI.
Oleh: Bambang Asrini Widjanarko, kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru.
Era digital memang tak terhindarkan sebagai sebuah disrupsi atau kondisi zaman yang terinterupsi dengan teknologi digital, yang terhubung dengan data raya di jagat virtual.
Sifatnya yang melimpah, mudah, dan murah sekaligus canggih membuka kesempatan sekaligus tantangan.
Orang-orang kreatif dalam wilayah kultural, seperti seniman, desainer atau arsitek merespon tantangan perubahan-perubahan cepat itu dengan sigap. Setiap mantra reaktualisasi dan revisi realitas pada era sebelumnya diaggap sebagai aksi oposisi yang dinamis.
Oposisi menjadi semacam kondisi berseberangan atas relasi di antara dua proposisi, yang berhubungan dengan subyek yang sama: teknologi digital abad 21.
Orang-orang inilah yang membedakan dalam kualitas dan cara penggunaan teknologi itu dengan masa lalu, khususnya di era abad ke-20.
Beberapa konsep yang dianggap visi baru dalam wilayah seni, desain dan arsitektural adalah
penggunaan media baru pencahayaan, imej yang bergerak (moving image) sampai bentuk-bentuk sinematik yang interaktif berskala gigantik.
Selain itu, munculnya manipulasi digital (imej dan suara lewat perangkat elektro-digital dan bahasa program komputer) yang dianggap progres terkini membentuk kesadaran anyar antara yang ilusif dan yang fisik dengan piranti VR (virtual reality) atau XR (cross reality).
Selanjutnya di:
www.kompas.com...
Негізгі бет NM Showreel 2020
Пікірлер