Manusia pada dasarnya adalah suci. Kita diciptakan Allah dengan suatu rancangan sebagai makhluk yang suci. Setiap anak dilahirkan dalam kesucian. Kesuciaan asal. Manusia itu suci dan berbuat suci kepada sesama manusia dan semua makhluk (homo sacra res homini).
Kelemahan manusia itu mudah tergoda. Sehingga sedikit demi sedikit kita menumpuk debu-debu dosa. Kita menjadi gelap, padahal tadinya terang.
Problem terbesar pada masyarakat kita adalah orang yang melakukan laku tidak baik tapi justru merasa berbuat baik. Jika kita sampai pada satu stadium di mana tidak menyadari bahwa perbuatan kita itu jahat, maka inilah kebangkrutan dan malapetaka.
Itulah kenapa Allah menyediakan bulan puasa. Untuk mencuci diri kita agar kembali suci. Bukan saja bulan suci, tapi juga bulan penyucian. Idul Fitri adalah hari raya kesucian manusia. Kembalinya kesucian pada kita.
Kalau kita berhasil melewati fase ini dengan iman dan ihtisab, refleksi dengan jujur siapa sebenarnya diri kita, apa betul kita ini orang baik, maka semua dosa kita diampuni Allah. Selesai bulan puasa, maka kita dilahirkan kembali.
Kesucian (fitrah) itu terkait dengan hanif. Suatu sifat pada diri seseorang yang cenderung untuk memihak pada yang baik dan benar. Selamanya, manusia itu merindukan kebenaran.
Негізгі бет Nurcholish Madjid: Idul Fitri, Kesucian Manusia, Rindu Kebenaran
Пікірлер: 2