Dalam penelitian kuantitatif, kita tidak dapat mengetahui apakah seluruh responden telah mengisikan kuesioner secara bersungguh-sungguh atau secara asal-asalan. Data yang diambil dari responden yang asal menjawab akan membuat data yang dianalisis menjadi kurang tepat serta dapat berpengaruh pada hasil uji asumsi, seperti uji normalitas, lineraritas, maupun homogenitas varians. Outliers yang tidak dikendalikan ini juga dapat berpengaruh pada proses pengambilan kesimpulan penelitian dari hasil uji statistik.
Outlier atau anomali data adalah cara untuk menelaah data yang menyimpang secara ekstrim dari rata-rata sekumpulan data yang ada. Dengan demikian, data ini dapat diasumsikan berbeda jauh dengan kelompoknya, sehingga dapat ditelaah apakah patut untuk tidak diikutkan dalam data analisis, dipertahankan dengan perbaikan dengan menelaah apakah terdapat kesalahan dalam penginputan data, dan sebagainya.
Referensi yang digunakan dalam video ini untuk mempelajari outlier adalah sbb:
DiLalla, D. L., & Dollinger, S. J. (2006). Cleaning up data and running preliminary analyses. The psychology research handbook: A guide for graduate students and research assistants, 2, 241-254.
Mayers, A. (2013). Introduction to statistics and SPSS in psychology.
Orr, J. M., Sackett, P. R., & Dubois, C. L. (1991). Outlier detection and treatment in I/O psychology: A survey of researcher beliefs and an empirical illustration. Personnel Psychology, 44(3), 473-486.
Video ini dibuat untuk mempermudah mahasiswa dalam melakukan penelitian dalam bidang psikologi dengan menelaah data yang diperoleh terlebih dahulu. Berkolaborasi dengan Fasya Adisa Raspati, S.Psi semoga dapat menambah wawasan dalam melakukan penelitian di bidang Psikologi.
Salam,
Anissa Lestari
Негізгі бет Outlier : Cara Membersihkan Data Kuantitatif
Пікірлер