Selamat merenungi Palestina dan Israel melalui puisi PALESTINAISRAEL karya Norman Adi Satria. Semoga kita semakin bijak dan adil dalam melihat segala persoalan.
Jika kalian tergugah, silakan bagikan.
----------------------------------------------
JUDUL PUISI: PALESTINAISRAEL
Tahun Penulisan: 2021
Karya: Norman Adi Satria
Voice Over: Norman Adi Satria
Video Editor: Norman Adi Satria
NO COPYRIGHT MUSIC 1:
'Midsommar' [Ambient Piano & Strings CC-BY] - Scott Buckley
• 'Midsommar' [Ambient P...
NO COPYRIGHT MUSIC 2:
'Absolution' [Emotional Strings CC-BY] - Scott Buckley
• 'Absolution' [Emotiona...
----------------------------------------------
PALESTINAISRAEL
Karya: Norman Adi Satria
Benar kata Gus Baha:
gara-gara smartphone, WA, sosial media
orang-orang merasa menjadi tokoh nasional
bahkan mungkin kini internasional.
Ya, kita sibuk mengurusi isu-isu
yang tak hanya jauh lokasinya
tapi juga jauh dari pemahamannya
Padahal jadi pejabat RT saja belum pernah
jika pun menjabat, kerjanya belum tentu genah.
Orang-orang di luar Jakarta ikut sibuk
bergunjing tentang Gubernur DKI
Orang-orang di antah berantah ikut gaduh
menanggapi tertangkapnya seekor babi
Dan yang paling mutakhir adalah berdebat hebat
perihal perang Palestina dan Israel
dengan bawa-bawa kitab suci.
Benar kata Rendra dalam Sajak Maskumambangnya:
Apabila agama menjadi lencana politik,
maka erosi agama pasti terjadi!
Karena politik tidak punya kepala.
Tidak punya telinga. Tidak punya hati.
Politik hanya mengenal kalah dan menang.
Kawan dan lawan.
Peradaban yang dangkal.
Ya, perang Palestina dan Israel
adalah masalah politik, titik!
Dan ketika sentimen keagamaan dicampukadukkan ke dalamnya
yang ribut ya kita,
yang merasa saleh
padahal bisa saja salah.
Benar kata Pramoedya Ananta Toer:
seorang terpelajar harus sudah berbuat adil
sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.
Dan tentu kita harus adil pula memandang konflik nyaris abadi
antara Palestina dan Israel ini.
Kita harus jernih membedah:
yang mana rakyat,
mana birokrat,
mana aparat,
dan mana yang sesungguhnya keparat.
Kita pun harus tajam pula mengendus siasat
di balik sudut pandang media yang kita lihat.
Karena bisa jadi perspektif berita tertentu
hanyalah ulah organisasi dan korporat jahat
yang mencari manfaat dari dramatisisasi derita rakyat.
Pertempuran fisik
memang terkesan heroik
tapi bukankah di zaman modern ini
hal itu justru berarti kegagapan berdiplomasi?
Yang jelas, baik rakyat di Palestina maupun Israel
entah yang Yahudi, Islam, Kristen, atau Ateis
adalah manusia-manusia yang rindu kedamaian
namun sayangnya terus menerus menjadi korban.
Dan mirisnya, setelah gencatan senjata dilakukan
masing-masing pihak mengklaim diri sebagai pemenang perang
Bukankah kedamaian lebih penting daripada kemenangan?
Jakarta, 21 Mei 2021
Norman Adi Satria
----------------------------------------------
#puisi #palestina #israel #normanadisatria #normantis #hamas #palestine #gusbaha #wsrendra #pramoedyaanantatoer #perdamaian #peace #poetry #renungan
Негізгі бет Ойын-сауық PALESTINAISRAEL | Puisi Norman Adi Satria
Пікірлер: 83