Jumlah lajang atau jomblo meningkat tajam. Anak muda usia 6-30 tahun yang memilih tetap single, naik sekitar 8% dalam satu dekade. Hal ini pun bisa mengancam bonus demografi Indonesia yang tinggal 13 tahun lagi.
Lantas sudahkah pemerintah ikut campur perkara menikah dan punya anak? Psikiater dr. Dharmawan A. Purnama mengatakan saat ini terjadi perubahan nilai terhadap cara pandang untuk menikah ataupun memiliki anak akibat derasnya arus informasi.
Selengkapnya, saksikan diskusi Maria Katharina bersama Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Head of CNBC Indonesia Research Muhammad Ma’ruf, Plt Deputi Kependudukan dan Ketenagakerjaan BAPPENAS Maliki, Psikiater dr. Dharmawan A. Purnama di Program Your Money Your Vote CNBC Indonesia, Rabu (21/06/2023). Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindonesia.com/.
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com. CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social: Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT
Негізгі бет Pemuda RI Malas Nikah & Punya Anak, Gegara Kebanyakan Informasi?
Пікірлер: 1,8 М.