Gereja Katolik alias Paroki Nehas Liah Bing di Keuskupan Agung Samarinda telah mengalami peningkatan jumlah umat yang sangat pesat. Ada faktor apa?
Mulanya paroki berpusat di desa Long Segar, waktu itu wilayah Kabupaten Kutai. Setelah pemekaran kabupaten Kutai wilayah tersebut masuk Kabupaten Kutai Timur.
Desa Long Segar teletak di tepi sungai dan jalur transportasi utama adalah sungai. Dari Samarinda orang harus naik kapal.
Setelah reformasi jalan Trans-Kalimantan menjadi makin baik dan aktivitas ekonomi makin banyak, terutama perkebunan sawit dan pertambangan. Moda transportasi air mulai ditinggalkan, sehingga Long Segar menjadi agak terisolasi dan perkembangan Gereja melambat, walaupun akhirnya ada juga akses jalan ke sana.
Melihat tren tersebut pusat paroki dipindahkan ke desa Nehas Liah Bing di Kecamatan Muara Wahau sekarang. Awalnya bangunan gereja yang agak kecil terletak di daerah pemukiman.
Lalu hendak dibangun gereja permanen di sana juga. Namun karena kawasan pemukiman bisa kena banjir, maka dibangunlah gereja permanen di daerah yang lebih tinggi. Itulah gereja yang Anda lihat di dalam video ini.
Cepatnya pertumbuhan populasi umat Katolik di paroki Nehas Liah Bing adalah karena faktor migrasi pekerja. Sangat banyak orang dari Nusa Tenggara Timur yang berdatangan untuk mendapatkan pekerjaan di daerah Kutai Timur, termasuk mereka yang dahulu bertransmigrasi menyambut proyek perkebunan kelapa hibrida pada jaman Orde Baru.
Pekerja banyak, jumlah umat tambah banyak. Tetapi mungkin banyak dari pekerja itu tidak tinggal secara permanen, sehingga terjadi fluktuasi juga di dalam jumlah umat.
Gereja ini terletak di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
#gerejakatolik
#gerejakatolikkalimantantimur
#perkembangangerejakatoli
#keuskupanagungsamarinda
#parokinehasliahbing
Негізгі бет Perkembangan umat di sini pesat sekali: Ada apa? I Gereja Katolik Nehas Liah Bing
Пікірлер: 144