Pada tahun 1865, penjajah Belanda datang dan menaklukkan Kesultanan Serdang, mematahkan perlawanan Sultan Basyaruddin Syaiful Alamsyah. Setelah penaklukan itu, Kesultanan Serdang, yang sudah berdiri sejak tahun 1723, diserap ke dalam negeri koloni Hindia Belanda. Setelah Sultan Basyaruddin mangkat, kedudukan beliau digantikan oleh salah seorang putranya, yang bergelar Tuanku Sultan Sulaiman Syariful Alamsyah. Sebagaimana mendiang ayahandanya, Sultan Sulaiman dikenal sangat menentang kekuasaan Belanda atas Negeri Serdang.
Kabar mengenai kemajuan pesat yang terjadi di Kekaisaran Jepang setelah Restorasi Meiji pada tahun 1868, mendapat perhatian khusus dari Sultan Sulaiman. Itulah yang telah mempengaruhi pandangan Sultan Sulaiman terhadap kekuatan bangsa Asia, termasuk rakyat Serdang, yang dianggap mampu meruntuhkan supremasi kolonialis Eropa, terkhusus dalam hal ini adalah penjajah Belanda. Tidak hanya itu, kemajuan teknologi yang dialami Negeri Matahari Terbit itu juga mendorong Sultan Sulaiman untuk bekerjasama dengan Jepang, guna memajukan dan memakmurkan Kesultanan Serdang.
00:00 Pembuka
01:39 Takhta dan Kehormatan Bangsa
05:16 Inspirasi dari Restorasi Meiji
12:20 Epilog
___________
Terima kasih telah berkenan hadir. Hormat kami kepada keluarga besar dan masyarakat adat Kesultanan Serdang. Mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam tayangan ini.
Jangan lupa untuk like, share dan subscribe.
#sejarahindonesia #serdang #sumaterautara
Негізгі бет Persahabatan Sultan Serdang & Kaisar Jepang | Raja Melayu Penentang Penjajah Belanda
Пікірлер: 23