Ular dan ulat itu adalah makhluk yang menarik untuk diambil perajaran berkaitan dengan proses puasa dan kepribadian setelah berpuasa.
Kedua makhluk ciptaan Allah ini dapat kita ambil hikmahnya dalam konteks amal ibadah puasa ramadhan yang kita jalani.
Ular termasuk satwa yang rajin berpuasa. Sebelum berpuasa, ia akan menyiapkan cadangan makanan di perutnya. Ular berpuasa untuk meningkatkan suhu tubuhnya. Suhu tubuh yang naik itulah yang membantu ular saat proses pergantian kulit baru. Selain itu, di tempat bersuhu dingin, ular bisa menahan rasa lapar dan hausnya selama 12 bulan.
Sebelum menjelma menjadi kupu-kupu, ulat juga berpuasa. Momen puasanya berlangsung saat ia menjadi kepompong selama 14-16 hari. Kala itulah, ulat tidak makan dan minum. Baru setelah menjadi kupu-kupu, ia langsung mencari makan dan minum.
Pada puasa ular, hampir tidak ada perubahan. Sebelum dan sesudah puasa itu tidak ada perubahan. Hanya satu yang berubah yaitu kulit luar, yang tadinya kusam menjadi agak glowing sedikit. Selebihnya, hampir tidak ada perubahan. Berbeda dengan ulat, terjadi perubahan di lima dimensi.
Dimensi perubahan pada ular
Pertama, jadi kalau ular itu sebelum puasa panggilannya ular, habis puasa tetap di panggil ular.
Kedua, Ular itu sebelum puasa, wajahnya serem menakutkan taringnya tajam, bisanya beracun, mematikan. Habis puasa, tetap seperti itu.
Yang ketiga, ular itu sebelum puasa, makananya tikus, katak, marmut, ayam.
Habis puasa, selera kulinernya tidak berubah. Tetap sama.
Yang keempat, yang lainnya ular itu, sifatnya itu licik, jahat, pendendam. Ya, beracun dan sebagainya. Ternyata habis puasa, sifat itu juga tidak hilang.
Dan yang kelima, ular itu sebelum berpuasa, dia berjalan di tanah, melingkar di pohon. Habis puasanya selesai, cara jalannya juga tidak ada perubahan.
Dimensi perubahan pada ulat
Peratama, namanya ulat. dimana sebelum puasa panggilannya ulat, habis puasa panggilannya kupupu.
Kedua, Sebelum berpuasa, wajahnya serem menakutkan, seperti monster, menjijikan. habis puasa, wajahnya cantik, warna -warni, mempersona.
Yang ketiga, sebelum berpuasa, ulat itu makananya daun, rakus semua dihabisin.
Kerjanya makan B A B, makan B A B. Tapi habis puasa, dia tidak lagi seperti itu. Dia memilih sari bunga, putiknya.
Yang keempat, ulat itu sebelum berpuasa, punya sifat rakus, tamak, males. Kemudian merusak, menjengkelkan petani, Bikin muntah kalau makan buah ada ulatnya. Tapi setelah dia berpuasa, jadi kupupu -kupu, menyenangkan, membantu penyerbukan tanaman. Bunga -bunga menjadi lebih berwarna.
Dan yang kelima, ulat itu sebelum berpuasa jalannya di tanah dan habis berpuasa terbang ke angkasa.
Pada kontek seorang mumin yang berpuasa, mungkin ada lima dimensi ini juga.
Misalnya satu, mungkin sebelum puasa, nama dirasa kurang islami, setelah berpuasa berganti nama yang lebih islami.
Yang kedua, sebelum puasa, mungkin dia wajahnya serem, menakutkan, atau suram kurang bergairah. Sehabis puasa, wajahnya cerah, ceria, bersemangat.
Kemudian yang ketiga, sebelum puasa, dia makanannya segalanya. Halal haram terjang semuanya. Korupsi, judi, semuanya dia ambil. habis puasa dia tinggalkan sifat jelek itu. dia milih makan yang halal barokah.
yang keempat sebelum puasa wataknya jahat, pendengki, pemarah, juga pemabuk, dan watak jahat lainnya. Sehabis puasa, ia tinggalkan watak jahat berganti watak yang sabar, bersahabat, hormat, pemaaf, menyejukkan, suka menolong, dan sebagainya.
dan yang kelima sebelum puasa berjalan nya di tanah, artinya mikirnya duniawi terus.
yang diiikirkan duit, duit, duit dan bersenang-senang.
habis puasa orientasinya ke atas yakni ke akhirat, sehingga rajin sholat, suka berinfaq sedekah, dan sebagainya.
Semoga puasa ulat ini menjadi inspirasi kita sebagai mukmin, sehingga kita menjadi hamba yang bertaqwa, sebagaimana perintah Allah dalam surat al baqarah ayat 183:
Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.
Негізгі бет Puasa Ular dan Ulat
Пікірлер