Tribun Lampung -Liga Akbar Cahyana, satu di antara orang yang bersaksi dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, mengaku diarahkan Iptu Rudiana untuk menjadi saksi kunci.
Padahal, Liga Akbar mengaku, jika ia tak berada di TKP pembunuhan Vina Cirebon dan Eky, yang terjadi 8 tahun silam.
Diketahui, Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat, yang tewas bersama kekasihnya, Eky, di Jalan Raya Talu, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Sabtu 27 Agustus 2016. Keduanya menjadi korban penganiayaan geng motor.
Awalnya, Liga Akbar Cahyana menceritakan momen dirinya dijemput Iptu Rudiana untuk menjadi saksi.
Padahal menurut Liga Akbar, saat itu dirinya tidak menyaksikan pembunuhan terhadap Vina dan Eky.
Liga Akbar pun seolah dibohongi oleh Iptu Rudiana.
Sebab, awalnya Iptu Rudiana memintanya jadi saksi soal pakaian yang dikenakan Eky dan Vina.
Namun saat pemeriksaan di kantor polisi, Liga Akbar Cahyana justru diarahkan ke skenario pembunuhan.
Imbasnya, Liga Akbar dituduh jadi saksi kunci yang menyebabkan 8 pelaku dipenjara.
Padahal menurut Liga Akbar, saat itu dirinya sudah menolak skenario yang disampaikan oleh penyidik.
"Banyak yang bilang saya saksi kunci, sebenarnya saya bukan saksi kunci," kata Liga Akbar dikutip dari KZitem iNews, Rabu (12/6/2024).
Menurut Liga Akbar, pada malam kejadian itu dirinya sudah berpisah dengan Eky dan Vina.
Sebab Eky dan Vina berpamitan untuk acara perkumpulan dengan geng motor XTC.
Saat Eky dan Vina pergi, Liga Akbar Cahyana masih berada di warung depan SMA 4 Cirebon bersama teman-temannya yang lain.
Namun menurut dia, saat pemeriksaan, tidak ada polisi yang percaya dengan keterangannya.
"Saya bingung waktu itu mau bilang sama siapa, karena gak ada yang percaya," kata Liga lagi.
Liga Akbar mengaku diminta jadi saksi oleh ayah Eky, Iptu Rudiana.
Saat itu Iptu Rudiana sempat berbohong kepada Liga Akbar soal kesaksiannya.
Sebab awalnya ayah Eky hanya meminta Liga Akbar untuk menceritakan barang bukti pakaian yang dikenakan Vina dan Eky.
"Dimintai keterangan almarhum Vina dan Eky yang dipakai, helm, baju, itu saja," terang Liga.
Liga pun menduga dirinya yang dijadikan saksi karena memiliki kedekatan dengan almarhum Eky semasa hidup.
Sebab diakuinya bahwa Liga Akbar sering menginap di rumah Eky.
"Minta tolong buat memperkuat bukti, sempat bilang gak tahu," kata Liga.
Namun menurutnya, saat itu dirinya ditiba-tiba saja dijemput untuk memberikan keterangan di kantor polisi
"Tiba-tiba saja dijemput, skenario itu saya udah menolak beberapa kali, saya dibantu sama pemeriksa. Bukan diajarin tapi dirangkai, dibantu, diarahkan," beber dia.
Liga Akbar juga mengaku didesak kalau dirinya ada di malam kejadian itu.
Kemudian ia juga ditanya soal pelemparan batu, pengejaran atau pemukulan terhadap Vina dan Eky.
"Saya bilang gak tahu, dia bilang 'orang kamu ada di situ kok'," ungkapnya.
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
#tribunlampung #beritaterkini #beritaterbaru
Негізгі бет Rudiana Arahkan Liga Akbar Jadi Saksi Kunci, Padahal Tak di TKP Kasus Vina Cirebon
Пікірлер: 1