Ayat? Itu hadis nubuat, seperti penaklukan Konstantinopel, nubuat itu ada jaminan Rasulullah SAW lebih tepat sumpah, pada hadis ada perandain dan sebenarnya. Jika itu perandaian selalu raul ucapan kan kata perandaan contoh kalo di Indonesia seperti bagaikan dll, itu pasti disebut diawal hadis atau di akhir. Namun bila itu bukan maknawi maka tidak akan muncul kalimat itu. Contoh hadis maknawi dr usamah sesungguhnya aku lihat fitnah2 berjatuhan di antara rumah2 kalian bagaikan hujan. Sumber buku besar shahih Bukhari Muslim hal 809. Contoh tidak maknawi dr abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda Kiamat tidak terjadi sebelum sungai Eufrat menyikap gunung emas. Itu jelas satu ada kata pengibaratkan dan satu lagi tidak. Yang biasanya memaknawi hadis bahkan al Quran itu tafsirnya ibnu Katsir bahkan surah ad dukhan itu dianggap sebagai semangat perang yang terjadi dimasa lampau. Padahal ada hadis pendukungnya kemunculan dukhan sepert hr Muslim 2901 dan hr Bukhari 2195
@iqbalmaarif6277
9 ай бұрын
Kalau pembersihan kaum dajal itu terjadi saat dajal sudah dibunuh imam mahdi muncul isa muncul. Ini belum muncul namun Dajal muncul dengan kemarahan yang berarti kalahnya Zionis namun, disini belum ada pelenyapan pengikutnya dajal karna isa belum turun
@nash.project
9 ай бұрын
ini aslinya bahas ayat koq, Surat Al Isra ayat 7. Lalu dihubungkan beliau dgn hadis.
@iqbalmaarif6277
9 ай бұрын
@@nash.project saat awal yg disebut hadis tentang pengejaran bukan ayat tapi disebut ayat dan hadis jadi rancu, tapi saya lebih memandang nubuat itu cendrung takdir bukan pengembira, kalau pengembira itu bersifat abstrak, tapi kalu takdir itu tekait janji dan sumpah pasti akan terjadi, dan ini lebih kepola pembahasan ibnu Katsir. Dan saya cendrung ke Muhammad ali. Karna ayat azab dan keajaiban rasul ditafsirkan ibnu Katsir dalam ruang lingkup kecil contoh nabi nuh banjirnya hanya meliputi wilayah kecil padahal disebut kan gunung pun tenggelam, hewan pun diselamatkan berpasangan. Kalo wilayah kecil kenapa tidak hijrah saja. Kembali lagi kepembahasan kalau pembahagia maka akan bahagia saja, namun kalau ketakdir maka walupun yang maju satu orang dengan pertolongan Allah maka kunfayakun akan menang seperti pasukan gajah abraha dihabisi burung ababil sengan batu neraka. Padahal tidak ada persiapan apapun, untuk melawan.
Пікірлер: 4