Makna Adzan
Secara bahasa adzan bermakna al i’lam yang berarti pengumuman atau pemberitahuan, sebagaimana firman Allah Ta’ala yg artinya:
“Dan pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya kepada ummat manusia di hari haji akbar bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari kaum musyrikin…..” (QS. At Taubah: 3)
Sedangkan menurut istilah adzan adalah pemberitahuan bahwa waktu sholat telah tiba dengan menggunakan lafal-lafal tertentu dan cara tertentu. (Al-Mausû’ah Al-Fiqhiyyah Al-Kuwaitiyyah: 2/489)
#keutamaan Adzan
Sebagaimana amalan-amalan wajib yang lainnya, dalam syariat Islam, adzan juga memiliki banyak keutamaan yang telah Allah ta’ala janjikan. Di antara bentuk keutamaan tersebut adalah:
1. Suara adzan akan membuat setan lari terbirit - birit
Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah r.a, ia menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila diserukan adzan untuk sholat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamat ia berlalu lagi…” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Muadzin akan memperoleh pahala yang besar
Dari Abu Hurairah r.a, ia mengabarkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala yang didapatkan dalam adzan dan shaf pertama kemudian mereka tidak dapat memperolehnya kecuali dengan undian niscaya mereka rela berundi untuk mendapatkannya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Seorang muadzin akan di panjangkan lehernya pada hari kiamat
Dari Muawiyah r.a, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Para muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat.” (HR. Muslim)
4.Mendengarkan suara adzan akan menjadi saksi di hari kiamat
Sebagaimana riwayat dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah jin dan manusia serta tidak ada sesuatu pun yang mendengar suara lantunan adzan dari seorang muadzin melainkan akan menjadi saksi kebaikan bagi si muadzin pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 609)
5. Muadzin akan diampuni dosanya sejauh jarak suara adzannya
Sebagaimana riwayat dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah SAW bersabda:
“Diampuni bagi muadzin pada akhir adzannya. Dan setiap yang basah atau pun yang kering yang mendengar adzannya akan memintakan ampun untuknya.” (HR. Ahmad)
#sejarahislam Awal Munculnya Adzan
"Nabi Muhammad berkeinginan untuk mencari cara dalam memberitahukan waktu shalat, namun beliau belum juga menemukannya,"
Para sahabat Nabi memiliki usulan yang beragam sebagai tanda masuknya waktu shalat. Ada yang mengusulkan agar menggunakan lonceng sebagaimana orang Nasrani. Ada yang menyarankan menggunakan terompet seperti orang Yahudi. Dan, ada juga merekomendasikan untuk menyalakan api di tempat tinggi sehingga umat Islam yang rumahnya jauh dari masjid bisa melihatnya. Semua usul tersebut ditolak.
dikutip dari Siah Nabawi (Ibnu Hisyam, 2018), seorang sahabat bernama Abdullah bin Zaid menghadap Nabi Muhammad. Ia menceritakan bahwa dirinya baru saja bermimpi melihat seruan adzan pada malam sebelumnya.
Dalam mimpi tersebut, Abdullah bin Zaid didatangi seorang berjubah hijau yang sedang membawa lonceng. Semula Abdullah bin Zaid berniat membeli lonceng yang dibawa orang berjubah hijau tersebut untuk memanggil orang-orang kepada shalat. Namun orang tersebut menyarankan kepada Abdullah bin Zaid untuk mengucapkan serangkaian kalimat, sebagai penanda waktu shalat telah datang. Serangkaian kalimat adzan yang dimaksud adalah:
Allahu Akbar Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash sholah hayya 'alash sholah, Hayya 'alal falah hayya 'alal falah, Allahu Akbar Allahu Akbar, dan La ilaha illallah. Nabi Muhammad kemudian meminta Abdullah untuk mengajari Bilal bin Rabah bagaimana cara melafalkan kalimat-kalimat tersebut.
Pada saat Bilal bin Rabah mengumandangkan adzan, Umar bin Khattab yang tengah berada di rumahnya mendengar. Ia segera menghadap Nabi Muhammad dan menceritakan bahwa dirinya juga bermimpi tentang hal yang sama dengan Abdullah bin Zaid. Yakni adzan sebagai tanda masuknya waktu shalat.
Dalam satu riwayat, Nabi Muhammad juga disebutkan telah mendapatkan wahyu tentang adzan. Oleh karena itu, beliau membenarkan apa yang disampaikan oleh Abdullah bin Zaid tersebut. Sejak saat itu, adzan telah resmi sebagai penanda masuknya waktu shalat.
Menurut pendapat yang lebih sahih, adzan pertama kali disayariatkan di Kota Madinah pada tahun pertama Hijriyah. Bilal bin Rabbah termasuk muadzin pertama dalam Islam.
Setidaknya ada empat alasan mengapa Bilal dipilih Nabi menjadi muadzin, yaitu suaranya yang lantang dan merdu, menghayati kalimat-kalimat adzan, berdisiplin tinggi, dan berani.
Sumber: islam.nu.or.id...
#semogabermanfaat
#youtubvideo #islamic #pendidikanislam #adzan #adzanmerdu #adzanashar #adzanmagrib #adzansubuh #dakwahislam #belajaradzan #belajarislam
Негізгі бет Saatnya adzan Magrib||
Пікірлер