Orang Hakka 客家 dikenal oleh banyak orang sebagai orang Khek yang artinya adalah “keluarga tamu”. Saat etnis Tionghoa lainnya dinamakan berasal dari nama daerah asli mereka, orang Hakka atau orang Khek ini lebih dikenal sebagai “pendatang” karena mereka termasuk kelompok etnis Tionghoa yang terakhir yang bermigrasi dari Cina Utara ke Cina Selatan. Dari Cina Selatan kemudian mereka menyebar ke Asia Tenggara dan seluruh dunia. Orang Hakka yang ada di Indonesia umumnya tersebar di Aceh, Bangka, Belitung, Kalimantan Barat, dan Pulau Jawa.
Orang Hakka terkenal dengan semangat keuletannya. Kalau etnis Tionghoa terkenal ulet, maka keuletan orang Hakka itu dua kali lipatnya. Di tempat-tempat perbukitan dimana daerah miring sukar untuk ditanami, orang Hakka bisa mengubah tempat yang tidak layak tanam menjadi tanah produktif. Mereka tahan banting, berusaha lebih keras dari penduduk lokal untuk mengimbangi posisi sosial mereka yang termarginalkan. Dan tekanan kepahitan hidup yang mereka rasakan menjadikan mereka lebih mudah menjadi kaum revolusioner, lebih progresif, dan lebih berani maju untuk menuntut pembaharuan, dan banyak pelopor-pelopor pembaharuan yang berasal dari Hakka. Di negeri Tiongkok sendiri, selama 200 tahun terakhir orang Hakka mengambil peranan terpenting dalam sejarah revolusi Tiongkok modern, mulai dari pemimpin pemberontakan Taiping, Hong Xiuquan yang hampir meruntuhkan Dinasti Qing, Dr. Sun Yat Sen, Bapak pendiri Republik Tiongkok, dan Soong Ching-ling istrinya yang kelak menjabat Wakil Presiden RRT, sampai dengan para pendiri dan pemimpin besar RRT seperti Deng Xiao Ping, Zhu De, Ye Jianying, Hu Yaobang, dan lain-lain. Sementara di Taiwan, sejak tahun 1988 semua presidennya adalah keturunan Hakka. Mereka adalah Lee Teng-hui, Chen Shui-bian, Ma Ying-jeou dan Tsai Ing-wen.
Orang Hakka sekarang tersebar hampir di seluruh dunia. Di mana pun mereka berada saat ini, mereka akan berbakti untuk negeri dimana mereka tinggal dan dilahirkan. Tidak sedikit orang Hakka yang berhasil menjadi pemimpin di negaranya masing-masing, antara lain Lee Kuan Yew & Lee Hsien Loong (PM Singapura), Ne Win & San Yu (Presiden Myanmar), Thaksin Shinawatra & Yingluck Shinawatra (PM Thailand), Gaston Tong Sang (Presiden French Polynesia), Arthur Chung (Presiden Pertama Guyana), Hendrick Chin A Sen (Presiden Suriname), Solomon Hochoy (Gubernur Jendral Trinidad & Tobago), Adriane Clarkson (Gubernur Jendral Kanada) dan juga di Indonesia ada nama seperti Basuki Tjahaya Purnama (Gubernur DKI Jakarta) atau yang lebih dikenal sebagai Ahok.
/ @hakkajinsen
This video is for educational purpose only. No copyright infringement intended.
3:50 Migrasi mula-mula etnis Han ke Tiongkok selatan
6:27 Migrasi pertama leluhur Hakka pada zaman dinasti Jin Timur
8:49 Migrasi kedua leluhur Hakka pada akhir zaman dinasti Tang
10:00 Migrasi ketiga leluhur Hakka pada zaman dinasti Song Selatan
12:55 Migrasi keempat orang Hakka pada akhir zaman dinasti Ming dan awal zaman dinasti Qing
17:36 Migrasi mula-mula ke Indonesia ke Bangka-Belitung dan Kalimantan Barat
19:45 Migrasi kelima orang Hakka pada akhir zaman dinasti Qing
23:24 Migrasi ke seluruh dunia
Негізгі бет Sejarah Asal Usul Orang Hakka, Sub Etnis Tionghoa Yang Juga Dikenal Sebagai Orang Khek di Indonesia
Пікірлер: 208