Injil menurut Matius, pada video pertama, kita telah melihat bagaimana Matius memperkenalkan Yesus sebagai Mesias dari garis keturunan Daud dan sebagai guru yang penuh kuasa seperti Musa, juga sebagai Emanuel, yang dalam bahasa Ibrani berarti, Allah beserta kita. Setelah Yesus mengabarkan dan mengajarkan tentang kedatangan kerajaan Allah dan setelah ia membawa kerajaan Allah ke dalam kehidupan sehari-hari bangsa Israel, kita dapat melihat bahwa Yesus diterima oleh banyak orang, tetapi ada juga yang menolak Yesus, khususnya para pemuka agama Israel, orang-orang Farisi. Jadi pertanyaan besarnya adalah, bagaimana konflik antara Yesus dan para pemimpin Israel ini akan berlanjut?
Bagian besar berikutnya, pasal 14 hingga 20, menelusuri berbagai pandangan tentang Mesias. Jadi Yesus terus menyembuhkan orang sakit, dan bahkan dalam dua kesempatan, ia membuat mukjizat memberi makan kepada banyak orang di padang gurun. Pertama, kepada orang-orang Yahudi, dan yang satu lagi kepada orang-orang bukan Yahudi. Dan mukjizat ini sangat mirip dengan apa yang dilakukan Musa bagi bangsa Israel di padang gurun. Jadi semua orang ini sangat antusias dengan Yesus. Mereka melihat Yesus sebagai nabi besar dan sang Mesias. Namun tidak demikian dengan para pemuka agama. Pandangan mereka tentang Mesias tidak didasarkan pada perikop seperti Mas Murdua atau Daniel, pasal 2.
Mengenai Mesias yang berkemenangan, yang akan membebaskan bangsa Israel, dan mengalahkan para penyembah berhala yang menindas mereka. Dan dari sudut padang mereka, Yesus adalah seorang guru palsu. Ia menghujat Allah dengan klin mengenai dirinya sendiri.
Disini diceritakan juga bagaimana para pemuka agama meningkatkan perlawanan dan bersekongkol untuk membunuh Yesus. Menanggapi ini, Yesus menarik diri dan mulai mengajarkan kepada murid-muridnya yang terdekat, apa artinya bagi dia menjadi Mesias bagi bangsa Israel? Karena tidak ada seorang pun yang berharap demikian. Jadi Yesus bertanya kepada murid-muridnya di Menurut kalian, siapakah aku ini? Dan Petrus memberikan jawaban yang sepertinya benar. Ia berkata, engkau lah Mesias. Engkau lah anak Allah yang hidup. Tetapi kemudian
jelas bahwa Petrus sedang berpikir tentang seorang raja yang akan memerintah dengan penuh kemenangan melalui kekuatan militer. Namun Yesus membalas Petrus dan berkata, betul, aku akan menjadi raja, tetapi melalui cara yang berbeda. Lalu Yesus pun mulai mengajarkan pengajaran Nabi Yesaya yang mengatakan bahwa raja Mesias akan menderita dan mati bagi dosa-dosa umatnya. Dengan demikian, Yesus memposisikan dirinya sebagai raja Mesias yang memerintah dengan cara menjadi hamba dan menyerahkan nyawanya bagi Israel dan bangsa-bangsa. Namun Petrus dan murid-murid yang lain, kebanyakan mereka tidak memahami hal itu.
Maka Yesus masuk ke bagian keempat dari pengajarannya disusul dengan serangkaian pengajaran lainnya, yang semuanya berbicara tentang sifat dari kerajaan Mesias yang terbalik dari kerajaan dunia, yang memutar balikkan seluruh sistem bilai kita. Jadi sebagai umat dari raja yang menjadi hamba itu, kita mendapatkan kehormatan dari melayani orang lain. Dan bukannya membalas dendam, kita malah mengampuni dan berbuat baik kepada musuh kita. Dan dalam kerajaan Yesus, kita memperoleh kekayaan sejati dengan memberikan kekayaan kita kepada orang miskin. Sehingga itu, kita sendiri harus menjadi seorang hamba. Pada bagian berikutnya, kita dapat menyaksikan konflik antara dua kerajaan, kerajaannya Yesus dan kerajaan para pemimpin Israel. Yesus datang ke Jerusalem untuk perayaan Paskah dengan mengendarai seekor keledai. Dan banyak orang menyanjung dia sebagai Mesias.
Lalu Yesus segera bergegas menuju pelataran Bait Alah dan ia membuat keributan besar yang menyebabkan terhentinya ritual korban bakaran. Disini tindakannya berbicara lebih keras daripada kata-kata. Sebagai raja Israel, Yesus sedang menegakkan otoritas kerajaannya atas Bait Alah, tempat di mana Alah dan umat Israel bertemu. Yesus melihat bahwa Bait Alah telah dinodai oleh kemunafikan para pemimpin Israel. Maka ia menantang otoritas mereka, dan tentu saja, mereka menjadi sangat tersinggung. Sehingga mereka berusaha menjebak Yesus dan mempermalukan dia dalam perdebatan di muka umum. Namun mereka gagal. Sehingga mereka memutuskan untuk membunuh dia.
Yesus menanggapi ini dengan menyampaikan bagian terakhir dari pengajarannya. Pertama-tama, ia menyampaikan kritik tajam kepada kaum Farisi dan kemunafikan mereka. Lalu ia meratapi Jerusalem dan penolakan mereka terhadap Alah dan kerajaannya. Selengkapnya di website saya ya....
Deskripsi kitab ini dapat anda lihat di www.adrianussusendi.com/p/alk....
Негізгі бет Sejarah, isi dan rangkuman injil Matius. Hanya 10 menit paham bagian 2
Пікірлер: 1