Sejarah Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatra Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
Menurut Bappenas, Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di Indonesia, bersama dengan Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Medan adalah kota multietnis yang penduduknya terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu dan Karo sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Minangkabau, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Jerman.
Karo
Sumber : Dinas Pariwisata Kota Medan,
Mbah goegle
Editor : Silvia Devi Paramida
pengisi suara : Heri Gunawan Prutanto
musik : Insturmen Lancang Kuning melayu
#Medan#kotamedan#belanda
Medan,zamandulu,tempodoeloe,sejarah,sejarahMedan,wisatamedan,zamanbelanda,Jepang,Melayu,cina,Istanamaimun,mesjidrayamedan,mesjidAlmashun,sejarah,Kesawan,medanputeri,tembakau,tanahdeli,delitua,sungaideli,Langkat,Sumut,wisatasumut,sumaterautara
Негізгі бет Sejarah Medan Tempo Doeloe | Kota Medan
Пікірлер: 52