Selamat datang dan berkunjung di Channel TNT History. Channel ini menyajikan video tentang wisata pendidikan dan history berdirinya tempat dan bangunan bersejarah yang memiliki nilai artistik yang ada di Indonesia.
Silahkan berbagi dengan subscribe channel ini dan jangan lupa nyalakan notifikasi, karena akan ada video-video baru menanti.
SEJARAH TUGU PROKLAMASI | MONUMEN PROKLAMATOR
Asal-Usul Tugu Proklamasi
Tugu Proklamasi adalah tugu peringatan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang berdiri di kompleks Taman Proklamasi. Berlokasi di bekas kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 (kini bernama Jalan Proklamasi) Jakarta Pusat.
Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1946. Terdapat tulisan "Atas Oesaha Wanita Djakarta" yang dipahat pada Tugu Proklamasi.
Tugu Proklamasi dibuat oleh Dra. Yos Masdani Tumbuan, mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta. Setelah selesai dibangun, Tugu Proklamasi diresmikan oleh Sutan Sjahrir pada tanggal 15 Agustus 1946.
Sejarah Tugu Proklamasi
Sejarah Tugu Proklamasi dimulai sekitar tahun 1950-1960 di Jalan Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi). Taman Proklamasi terletak di sebidang tanah tempat bekas kediaman Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur 56. Presiden Sukarno menyatakan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dari teras depan rumah ini. Rumah tersebut kemudian dikenal sebagai Gedung Proklamasi.
Sebelum dihuni oleh Soekarno dan istri keduanya, Inggit Garnasih, rumah tersebut sebelumnya dihuni oleh seorang pejabat dan pengacara Belanda bernama Baron van Asbeck sejak tahun 1931 hingga digantikan oleh PR Feith pada tahun 1935. Rumah ini memiliki halaman yang luas dan arsitektur bergaya Art Deco.
Soekarno menempati rumah tersebut sejak tahun 1942-1946. Alasan beliau memilih rumahnya sebagai tempat pembacaan teks proklamasi karena pada saat itu Lapangan Ikada (yang kini menjadi kawasan Monumen Nasional) masih diduduki oleh tentara Jepang.
Untuk menandai ulang tahun pertama kemerdekaan Indonesia, sebuah tugu peringatan, dalam bentuk obelisk kecil, dibangun pada tahun 1946 oleh kelompok Ikatan Wanita Djakarta. Tugu peringatan ini, dikenal sebagai Tugu Peringatan Satoe Tahoen Repoeblik Indonesia, dibangun di halaman depan Gedung Proklamasi.
Sejak saat itu, para pemuda dan pelajar Indonesia mengadakan upacara tahunan untuk merayakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Menyusul pemindahan penuh kedaulatan Indonesia pada tahun 1950.
Pembongkaran Tugu Proklamasi
Pada tanggal 15 Agustus 1960, tugu peringatan proklamasi Indonesia dibongkar oleh Soekarno. Sebelumnya, Soekarno sudah sempat mengumumkan berita mengenai rencana pemusnahan Tugu Proklamasi. Soekarno mengatakan bahwa tugu di Jalan Pegangsaan Timur tersebut bukanlah Tugu Nasional, tetapi Tugu Linggarjati dan harus dihancurkan.
Soekarno melakukan pencangkulan pertama di tanah untuk pembangunan tugu, yaitu Tugu Petir, sebagai pengganti Tugu Proklamasi pada tanggal 1 Januari 1961.
Setelah pemerintahan Soekarno berakhir, Tugu Proklamasi sempat terlupakan. Tugu tersebut dibangun kembali atas perintah Presiden Soeharto pada tahun 1972.
Terdapat dua patung Soekarno dan Hatta berukuran besar karya I Nyoman Nuarta, Budiono Soeratno, I Sardono Sugiyo, Y Sumartono, dan G Sidharta yang berdiri berdampingan, mirip dengan dokumentasi foto ketika naskah proklamasi pertama kali dibacakan. Di tengah-tengah dua patung proklamator terdapat patung naskah proklamasi terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan susunan dan bentuk tulisan mirip dengan naskah proklamasi asli yang diketik oleh Sayuti Melik dan tanda tangan asli Bung Karno dan Bung Hatta.
Elemen lainnya pada tugu proklamasi adalah tablet batu perunggu berukuran 196x290 cm, menggambarkan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pada latar belakang patung terdapat patung monolitik sejumlah 17 buah, dimensi tertingginya 8 meter, dengan 45 tonjolan pada air terjun riam, melambangkan tanggal 17 Agustus 1945.
Tugu Proklamasi selesai dibangun pada tanggal 15 Agustus 1972. Kemudian, diresmikan oleh Menteri Penerangan, Budiardjo, yang mewakili Presiden Soeharto pada tanggal 17 Agustus 1972.
Meskipun rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, tetap ada bangunan simbol pada titik tersebut. Pada Tugu Proklamasi berdiri tiga monumen bersejarah, yaitu Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.
Taman Proklamasi setiap tahun dikunjungi oleh Presiden dan Wakil Presiden Indonesia untuk meletakkan bunga dan menghormati prajurit yang gugur.
Terima kasih untuk sahabat history yang sudah menonton sampai habis video kami dan jangan lupa, like dan tinggalkan komentar untuk opini. Yang lebih terpenting lagi, share setiap videonya untuk berbagi.
Terimakasih,
TNT History
#history #sejarah #fakta #faktaunik #faktamenarik #tuguproklamasi #monumenproklamator #tamanproklamator #patung #soekarno #soekarnohatta #menteng #jakarta #jakartapusat #video #trending #viral #fyp
Негізгі бет Sejarah Tugu Proklamasi | Monumen Proklamator
Пікірлер