Kitab Wahyu selalu menyajikan tantangan tersendiri kepada para penafsir. Kitab ini dipenuhi dengan berbagai gambaran dan simbolisme yang kuat sehingga menimbulkan berbagai penafsiran; tergantung pada prakonsepsi seseorang terhadap isi kitab tersebut secara keseluruhan.
Ada empat pendekatan utama dalam menafsirkan kitab Wahyu:
1.Preterist, yaitu melihat semua atau sebagian besar dari kejadian dalam kitab Wahyu sebagai sesuatu yang sudah terjadi pada akhir abad pertama;
2.Historicist, yaitu melihat kitab Wahyu sebagai survei sejarah Gereja dari zaman para rasul hingga saat ini;
3.Idealist, yaitu melihat kitab Wahyu sebagai gambaran atas pergumulan antara kebaikan dan kejahatan; dan
4.Futurist, yaitu melihat kitab Wahyu sebagai nubuatan dari kejadian-kejadian di masa yang akan datang.
Dari keempat pendekatan ini, hanya pendekatan futurist yang menafsirkan kitab Wahyu dengan metode grammatical-historical (tata bahasa dan sejarah) sebagaimana dilakukan terhadap bagian lainnya di Alkitab.
Pendekatan ini juga lebih sesuai dengan klaim dari kitab Wahyu sendiri sebagai nubuatan (Lihat Wahyu 1:3; Wahyu 22:7, ayat 10, ayat 18, dan ayat 19).
🔻
"Savfk - All The King's Horses" is under a Creative Commons (CC-BY 3.0) license
/ savfkmusic
Music promoted by BreakingCopyright: • 🐎 Epic Background Inst...
🔺
Негізгі бет Siapakah 144.000 ORANG yang Dimaksud di KITAB WAHYU?
Пікірлер: 381