#PenyuluhanKehutanan #PendampinganPerhutananSosial #KabupatenBelitung
Strategi Penyuluhan Kehutanan di Kabupaten Belitung: Tantangan dan Solusi @SemestaMenghijau-ul7fx
Strategi Penyuluhan Kehutanan di Kabupaten Belitung: Tantangan dan Solusi Pasca COVID-19 adalah topik yang sangat relevan di masa kini. Dengan banyaknya perubahan yang terjadi akibat pandemi, penyuluhan kehutanan dan pendampingan perhutanan sosial di Kabupaten Belitung menghadapi berbagai tantangan baru. Pasca COVID-19, kegiatan penyuluhan dan pendampingan mengalami banyak perubahan, termasuk meningkatnya kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan anggaran yang terbatas. Penyuluh kehutanan seperti Abdul Kholik dari podcast Semesta Menghijau mengunjungi Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Mahoni di Desa Keciput, Kecamatan Sijuk untuk memberikan pendampingan teknis dan administrasi kepada kelompok tani hutan.
Penyuluhan kehutanan yang dilakukan oleh Ibu Hernawaty, Ibu Dian, dan Ibu Ria dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga menghadapi tantangan dalam penguatan kelembagaan dan pengelolaan usaha kelompok tani hutan. Kebutuhan utama yang dihadapi adalah permodalan dan peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan teknis dan pendampingan administrasi. Selain itu, pemberdayaan kelompok tani hutan juga mencakup usaha agroforestri, produksi madu, dan jasa lingkungan. Pandemi telah menurunkan kunjungan wisata, yang berdampak pada pendapatan kelompok tani. Namun, kelompok tani hutan terus beradaptasi dan melakukan inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Tantangan lainnya adalah penurunan kunjungan wisatawan yang mengurangi pendapatan dan biaya operasional untuk merawat fasilitas wisata. Pentingnya pendampingan dalam kelembagaan, pengelolaan usaha, dan kawasan menjadi sangat jelas. Penguatan kelembagaan dan bantuan permodalan sangat penting untuk keberlanjutan kelompok tani hutan. Kelembagaan yang belum kuat menjadi masalah utama yang harus diatasi. Bantuan modal yang tidak dikelola dengan baik akan berujung pada ketidakberlanjutan usaha. Oleh karena itu, pengelolaan usaha dan kawasan membutuhkan manajemen yang baik dan SDM yang kompeten.
Proses penandaan batas di kawasan hutan sosial juga memerlukan biaya besar dan koordinasi dengan berbagai pihak. Penandaan batas membantu mengurangi konflik antar kelompok dan memastikan pengelolaan wilayah yang baik. Keberhasilan kelompok HT Mahoni dalam mengelola lahan dengan sistem agroforestri menunjukkan bahwa bantuan bibit tanaman dan alat ekonomi produktif sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan kelompok. Namun, penguatan kelembagaan sebelum memberikan bantuan tambahan tetap menjadi hal yang penting.
Konflik dengan penambang ilegal juga menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh kelompok tani hutan. Penambangan ilegal menyebabkan kerusakan ekosistem dan konflik dengan kelompok budidaya. Kelompok budidaya perlu fokus pada pengelolaan kawasan dan diversifikasi usaha untuk mengatasi masalah ini. Pelatihan dan dukungan diperlukan untuk membantu kelompok tani mengembangkan usaha dan ekowisata. Modal dan perencanaan yang matang menjadi kunci keberhasilan pengembangan kelompok tani hutan di Belitung.
Pelatihan untuk kelompok tani termasuk pembuatan pupuk organik, pembuatan bibit secara vegetatif, teknik agroforestri, perencanaan ekowisata, site plan untuk ekowisata, dan pengolahan kopi sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan mereka.
Jangan lupa untuk menonton video-video lain di channel kami untuk informasi menarik lainnya tentang kehutanan dan pemberdayaan masyarakat!
Негізгі бет Strategi Penyuluhan Kehutanan di Kabupaten Belitung: Tantangan dan Solusi
Пікірлер: 2