Tokoh perempuan dan anak Doktor Gung Tini Gorda yang juga Dewan Kehormatan Permabudhi Bali memberikan banyak inspirasi saat hadir menjadi salah satu pembicara dalam Talkshow Spesial bertema “Peran wanita Buddhis dalam membangun karakter Anak menuju Generasi Emas 2045” yang diselenggarakan Persatuan Umat Buddha Indonesia atau Permabudhi Bali pada Minggu, 28 Juli 2024 di Maha Vihara Maitreya Bali, Denpasar. Turut hadir sebagai keynote speaker Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Bintang Puspayoga. Takshow juga menghadirkan narasumber lainnya, Attasilani Gunanandini.
Melalui acara Talkshow ini diharapkan akan memberikan pengetahuan bagi para ibu untuk bisa menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan yang sangat baik untuk anak-anak mereka demi generasi emas yang akan datang.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga sebagai keynote speaker yang hadir secara daring memberikan apresiasinya kepada Permabudhi Bali yang telah menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam pemberdayaan perempuan Buddhis serta dalam mendidik dan membimbing generasi muda untuk menjadi individu yang berkarakter dan berkualitas.
Bintang Puspayoga kemudian menekankan pentingnya peran perempuan Buddhis dan masyarakat sangat besar dalam pembentukan karakter anak. Dengan memahami dan menerapkan ajaran Budha dalam kehidupan sehari-hari akan dapat memberikan teladan yang baik dan menjadi inspirasi bagi anak-anak bangsa.
Bintang Puspayoga menambahkan, ajaran Budha menekankan pentingnya kebijaksanaan yang bisa diajarkan kepada anak-anak melalui pendidikan yang baik serta memberikan mereka ruang untuk berpikir kritis dan membimbing mereka untuk selalu mencari kebenaran. Dengan kebijaksanaan, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang mampu mengambil keputusan yang tepat.
Bintang Puspayoga juga menekankan pentingnya nilai-nilai kedisiplinan dalam ajaran Budha. Menurutnya, dengan mendidik anak-anak untuk menjadi disiplin sejak dini maka kita telah membekali mereka dengan kemampuan untuk mengatur diri, menghargai waktu dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Narasumber Talkshow, Dewan Kehormatan Permabudhi Bali Doktor Gung Tini Gorda mengatakan perempuan bekerja di ruang domestik dan publik tidak boleh dibenturkan. Oleh karena itu, Gung Tini Gorda ingin bagaimana membuat suatu konsep yang mengadopsi mars dari Permabudhi yang menyebut kita adalah sama dan kita toleransi. Menurut Gung Tini Gorda, umat Hindu juga butuh rekan-rekan yang banyak menjalankan tentang kebijaksanaan.
Gung Tini Gorda berharap hasil dari Talkshow kali ini bisa menjadikan Permabudhi sebagai pemotong mata rantai. Terlebih lagi masih ada sisa 21 tahun kedepan untuk menuju target Indonesia Emas 2045. Jika tidak ada yang berperan sebagai pemotong mata rantai maka generasi emas 2045 hanyalah omong kosong. Gung Tini Gorda berharap agar diadakan sebuah pertemuan lintas agama untuk bisa berbicara sebagai pemotong mata rantai.
Gung Tini Gorda kemudian berbicara tentang pemenuhan hak anak sebagai fondasi utama bagi pembentukan generasi emas 2045. Ditegaskannya bahwa kesepakatan dunia sudah mengakui pemenuhan hak anak. Ada 10 hak anak yang harus dipenuhi. Menurutnya, jika semua orang telah mengetahui 10 hak anak tersebut, maka orang-orang akan berpikir dua kali untuk menikah dini. Jadi inilah yang menjadi suatu fondasi dalam memilih pasangan, menyiapkan harta dan menyiapkan sisi psikologi, sehingga tujuan untuk melahirkan generasi emas bisa tercapai di 2045.
Gung Tini Gorda juga menyebut bahwa ada pemenuhan hak anak yang tidak dilakukan secara bijaksana, contohnya seperti pemenuhan hak anak bermain yang tidak maksimal. Padahal hak bermain untuk anak tersebut adalah pemenuhan yang luar biasa.
Gung Tini Gorda juga berharap umat Buddha bisa menjadi inspirasi bagi Bali, Bali untuk Indonesia dan dunia, terutama dalam mencapai target Indonesia Emas di tahun 2045. Sekali lagi Gung Tini Gorda menekankan bahwa pemenuhan 10 hak anak tersebut menjadi fondasi utama. Selain itu pelaksanaan dari 10 pemenuhan hak anak ini harus tidak ada diskriminasi.
Narasumber lainnya, Attasilani Gunanandini mengatakan, perempuan dalam kapasitasnya di lingkup sosial masyarakat bukan hanya sekedar sebuah konsep memiliki peran yang sangat penting. Perempuan menjadi bagian yang sangat memberikan potensi yang istimewa dan peran yang tidak bisa dianggap remeh.
Ditambahkannya, peran perempuan Buddhis dalam membangun karakter anak untuk mempersiapkan generasi emas tahun 2045 adalah satu hal yang menjadi pilihan yang sangat penting dan tidak boleh diremehkan. Alasannya adalah karena perempuan membentuk karakter anak itu bukan ketika mereka sudah lahir di dunia ini, bahkan sejak di dalam kandungan perempuan harus mulai berpikir bagaimana mempersiapkan generasi yang sedang mereka siapkan menjadi individu-individu yang nantinya mewarisi budaya, pendidikan, serta karakter-karakter baik untuk bangsa ini.
Негізгі бет TALKSHOW PERMABUDHI! TINI GORDA, BINTANG PUSPAYOGA & GUNANANDINI BERBAGI TIPS GENERASI EMAS 2045
Пікірлер