Jalur kereta api Bandung - Banjar masuk dalam Daerah Operasi (DAOP) II Bandung terkenal sebagai jalur kereta api yang paling eksotis sekaligus paling terjal di Indonesia (kategori rel non gerigi). Jalur relnya menanjak melalui tebing gunung, lengkung relnya yang ekstrim ke kiri dan ke kanan yang terdapat rel gongsol (rel paksa). Melewati jembatan kereta api aktif tertinggi di Indonesia (Jembatan Cititis), hingga jalur yang membelah area persawahan. Jalur KA Bandung - Banjar yang terkenal di kalangan para pecinta kereta api (Railfans) adalah Jalur Cicalengka - Ciawi. Stasiun yg paling terkenal keindahannya adalah stasiun Lebakjero, keindahan panorama alam disekitarnya, ditambah bentuk jalur kereta api yang berupa tanjakan & turunan tajam, membuat banyak orang (khususnya para Railfans) berdatangan ke stasiun tersebut hanya untuk mengabadikan momen ketika sang ular besi meliuk melintasi Stasiun Lebakjero, dengan latar belakang pegunungan dan juga kebun para warga yang berada di sekeliling stasiun.
Tapi, jalur kereta api yang begitu eksotis itu juga ternyata yang paling rawan bencana. Daerah Priangan merupakan daerah yang rawan mengalami bencana tanah longsor, tak terkecuali di wilayah yang dilalui jalur kereta api antara Bandung s/d Banjar. Mengingat risiko longsor yang cukup besar di daerah tersebut, maka PT KAI DAOP II Bandung rutin melakukan pemeriksaan kondisi rel, bantalan, dan terutama tanah di sepanjang jalur KA yang membentang dari Stasiun Cicalengka hingga Stasiun Banjar tersebut khususnya saat memasuki musim penghujan.
Pada Video Perjalanan KA180 Pasundan Part Pertama ini saya mengajak anda untuk menyaksikan secara langsung bagaimana indahnya pemandangan yg dilalui sekaligus menyaksikan beratnya medan yg ditempuh Kereta Pasundan, Bagaimana tidak Lepas Sinyal keluar Stasiun Cicalengka rel kereta langsung menanjak dengan Gradien berkisar sekitar 15-25 per mil artinya per mil ada kenaikan ketinggian 12-25 meter tidak heran dilintas ini Lokomotif digeber mendekati maksimal oleh masinis untuk bisa menarik 8-10 Kereta. Silakan dinikmati videonya semoga anda semua terhibur. Jangan Lupa untuk meng-share ke teman2 kalian. Jangan lupa juga untuk Klik Subscribe untuk mendapatkan update video dari Channel saya. Terima Kasih 😁
Kamera ots : Sony DSC-HX90V 📷
Kamera otw : Xiaomi Yi 1 📹
ots : on the station 🚉
otw : on the way 🚞
====================================
#Exoticism The Most Beautiful Railway Trails In Indonesia
Bandung - Banjar railway line in the Operation Area (DAOP) II Bandung is known as the most exotic and the steepest railway line in Indonesia (non-tooth rail category). The railway runs through a mountain cliff, an extreme rail arch to the left and to the right of a gongsol rail (forced rail). Passing the highest active railway bridge in Indonesia (Cititis Bridge), to the path that divides the rice fields. KA Train Bandung - The famous Banjar among railroad lovers (Railfans) is the Cicalengka - Ciawi Line. The most famous station of beauty is Lebakjero station, the beauty of the surrounding natural scenery, plus the form of a railway line in the form of inclines & sharp descent, making a lot of people (especially the Railfans) came to the station just to capture the moment when the iron snake wriggling across Lebakjero Station , With a mountainous backdrop and also the gardens of the citizens residing around the station.
But, the exotic railway line was also the most disaster-prone. Priangan area is an area prone to landslide disaster, not least in the area through which the railway line between Bandung s / d Banjar. Given the significant avalanche risk in the area, PT KAI DAOP II Bandung routinely checks the condition of rail, bearing, and especially the land along the railway line that runs from Cicalengka Station to the Banjar Station especially when entering the rainy season.
On this KA180 Pasundan Train Part Trip First Video I invite you to witness firsthand how beautiful the scenery is to pass while witnessing the weight of the terrain taken by Pasundan Train, How not to Get Off The Cicalengka train station directly uphill with Gradient around 15-25 per mile means Per mile there is a height increase of 12-25 meters no wonder this locomotive maximized approached the maximum by the engineers to be able to draw 8-10 Trains.
Please enjoy the video hope you all entertained. Do not Forget to Share to your friends. Do not forget to click Subscribe to get video updates from my Channel. Thank you
Негізгі бет The First 'Bordes'Cam KA180 Pasundan Cicalengka-Leles
Пікірлер: 298