dilahirkan di Bandung pada 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie. Eet Sjahranie mulai menyukai musik ketika tinggal di kota Samarinda saat ikut ayahnya yang menjabat Gubernur Kalimantan Timur.
Eet Sjahranie adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara. Saat berusia sekitar enam tahun, dia belajar gitar pada seorang Anak tukang parkir di depan Lamin etam. Sejak saat itu, Eet Sjahranie belajar gitar akustik secara otodidak.
Eet Sjahranie mengaku, awalnya dia bingung untuk memilih instrumen apa yang akan digelutinya. Akhirnya. dia memilih gitar setelah hatinya tergugah melihat Koes Plus. “Melihat aksi panggung Yok dan Yon Koeswoyo menjadi kenikmatan bagi diri saya,” ujar Eet Sjahranie satu saat dikutip dari beberapa sumber.
Perkenalan Eet Sjahranie dengan gitar elektrik terjadi ketika ayahnya membelikan sebuah gitar Yamaha SG di hari ulang tahunnya. Bersamaan dengan itulah musik rock mulai merasuki jiwanya. Dengan gitar elektrik, dia mulai tahu sound-sound ‘aneh’. Referensi musiknya pun sedikit demi sedikit mulai bertambah. Bukan hanya lagu-lagu Indonesia, tapi juga lagu-lagu Barat seperti milik Deep Purple, Led Zeppelin, dan The Beatles.
tahun 1978, masa jabatan ayahnya sebagai gubernur selesai dan Eet Sjahranie pun diboyong hijrah ke Jakarta. Di bangku SLTA, Eet Sjahranie membentuk sebuah band rock bernama Cikini Rock Band. Adapun Cikini Stone Complex - cikal bakal Slank - adalah band adik kelas Eet Sjahranie di Perguruan Cikini.Cikini Rock Band kemudian mengikuti festival SLTA se-Jakarta. Tak disangka, Eet Sjahranie dapat gelar gitaris terbaik. Di situlah dia bertemu Iwan Madjid yang kemudian mengenalkannya kepada Fariz RM dan Darwin. Tak lama, mereka sepakat membentuk grup band bernama WOW. Tapi sayang, tak lama kemudian, Eet Sjahranie malah pergi ke Amerika.
Di Negeri Paman Sam, Eet mengambil workshop recording sound engineering di Chillicote, Ohio selama tiga tahun. Di sana dia dikabarkan belajar langsung Dgn Eddie Van Halen
Eet Sjahranie menegaskan, dirinya baru tahu nama Eddie Van Halen ketika dia tinggal di Amerika sekali waktu nonton Van Halen era sammy hagar sebelah kiri panggung , Bahkan hingga detik ini, dia tidak tahu bagaimana memainkan lagu Eruption yang ada di dalam album debut Van Halen.
Di Amerika, Eet Sjahranie bertemu kawan-kawan lamanya, antara lain Fariz RM, Iwan Madjid, serta Ekki Soekarno. Dan ketika kembali ke Indonesia, pada 1988 dia bergabung dalam band pengiring Fariz RM bernama Superdigi. Selain itu, dia juga sempat bergabung dengan Ekki Soekarno, menggarap album Kharisma I dan Kharisma II, dan singgah di band Cynomadeus bersama Iwan Madjid.
saat menggarap album Ekki Soekarno, Eet Sjahranie bertemu Yockie Suryo Proyogo yang lantas mengajaknya untuk masuk ke God Bless, menggantikan Ian Antono. Suntikan tangan Eet Sjahranie dalam album Raksasa (1989) berhasil mengubah God Bless jadi band yang lebih segar dan garang. Tak ada lagi lagu-lagu bernuansa rock progresif ala Genesis seperti dalam Huma di Atas Bukit, misalnya.
Selain menjadi player, Eet Sjahranie juga ditawari produser rekaman untuk menggarap beberapa proyek bergenre rock yg terdiri dari bbrp vokalis rock waktu itu bersama Ekky Sukarno yg tadinya nama Edane diambil dri kolaborasi ini dan akhirinya tidak jadi rilis album ini. akhirnya Jimmi doto mnawarakn bikin album supergrup bersama bbrp vokalis ada bbrp vokalis akhirinya nama Ecky lamoh ada dalam pilihan tsb dan Eet memilih nama Ecky lamoh Duo ini lantas dilengkapi oleh Fajar Satritama (drum) dan Iwan Xaverius (bas).
Bersama Edane, Eet Sjahranie mencurahkan segala kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan musik rock Indonesia - paling tidak secara musikal sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari Barat - berusaha dia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui, Eet Sjahranie sukses menciptakan musik rock yang bermutu. Cabikan jemarinya yang berteknik tinggi serta eksperimen distorsi sound-nya yang kaya dalam album-album Edane membuat banyak orang berdecak kagum.
kini, Edane tinggal menyisakan dua personel orisinal; Eet Sjahranie dan Fajar Satritama. Adapun personel lainnya adalah Ervin Nanzabakri (vokal) dan Hendra Zamzami (Gitaran bass). Dengan formasi ini, Eet Sjahranie dkk
1.The Beast
AIRO Records
EdanE
1992
2.Jabrik
Aquarius Musikindo
Jimmy Doto
EdanE
1994
3.BorneoEdanE1996
4.9299 (kompilasi)EdanE1999
5.170 Volts
sony Music Indonesia
jan Djuhana
2002
6.Time to Rock
Sony BMG Indonesia
EdanE
2005
7.Edan
Logiss Records
Log Zhelebour
2010
Kolaborasi atau anggota band AlbumDiproduksiBand/Kolaborasi1988Kharisma Indonesia
Atlantic Records
Ekki Soekarno1988Living in the Western World
Grammy Records
Fariz RM1989
Malam Dansa
Atlantic Records
Nourma Yunita
Achmad Albar Ikang Fawzi Gito Rollies Eddie endoh Dodozakaria , Iwan Madjid pesta reuni , Mel Shandy , Hesty Brizha Ella Anggun c Sasmi Dewi yull Ebiet g Ade ,Ayu Laksmi ,Voodoo ,Hilda Ridwan mas , protonema Jingga Ita Purnamasari Insanity bless the knight Gang pegangsaan Yockie SP Indra Lesmana
Негізгі бет The story Of EET SJAHRANIE Superdigi Godbless Cynomadeus Edane
Пікірлер: 75