Satu malam sebelum terbit lebaran, Masjid Bayan Beleq bergempita. Para kiai adat Wetu Telu berbusana serba putih. Ada Empat orang kiai kagungan atau ulama besar adat Sasak sedang duduk bersama 40 kiai santri. Desa Bayan, tempat masjid ini berada, adalah desa tua yang terletak di lereng utara Gunung Rinjani. Di desa itu terdapat Empat kiai kagungan yang menjadi panutan umat penjuru desa. Mereka adalah kiai penghulu selaku imam salat, kiai ketib selaku katib, kiai lebei selaku pengumandang azan, dan kiai modim selaku marbut.
Pada hari raya idulfitri, seperti biasa mereka menegakkan salat idulfitri. Namun imam dan jamaahnya hanya para kyai adat yang berjumlah 44 orang. Warga menyebut tradisi ini ngiring sareat lebaran tinggi-atau upacara adat yang mengiringi dan memperkuat perayaan Idulfitri. Tujuannya, menciptakan harmonisasi antara adat dan agama. Biasanya warga menunggu di luar masjid hingga salat selesai.
Untuk mengetahui tradisi hari raya Idulfitri di Masjid Bayan Beleq Simak Video Berikut.
Riset oleh Syafiudin Vifick
Foto oleh Syafiudin Vifick
Video oleh Silvia Triyanti
Narator oleh Silvia Triyanti
Editor video oleh Aga Akbel
---
Jangan lupa like, comment, dan subscribe di channel ini!
Klik / @natgeo-indonesia
===========================================
Website: nationalgeogra...
.
Social media:
Facebook: / natgeomagazineid
Instagram: / natgeoindonesia
Twitter: / ngindonesia
Redaksi:
Gedung Grid Network
Perkantoran Kompas Gramedia
Jl. Gelora VII RT.2/RW.2
Kelurahan Gelora
Kecamatan Tanah Abang
Jakarta Pusat 10270
Email redaksi : editor@nationalgeographic.co.id
Telepon: 021-5309699/021-5369799
Advertising:
Gedung GRID NETWORK
Perkantoran Kompas Gramedia, Lantai 4
Jl. Gelora VII RT.2/RW.2
Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang
Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta, 10270
Email : iklangrid@gridnetwork.id
Marketing Communication: (021) 5330150/70
Berlangganan: (021) 5306263
Негізгі бет Tradisi Lebaran Adat Sasak di Kaki Gunung Rinjani
Пікірлер: 29